Fahri Hamzah dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka
SOLO - Dunia politik itu memang sangat unik. Sangat dinamis. Tak ada kawan abadi dan tak ada lawan abadi. Yang abadi hanya kepentingan sang politisi.
Adagium ini menggambarkan pertemuan antara politisi senior Fahri Hamzah dengan putranya Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan saat ini tengah menjabat Walikota Solo.
Tak perlu dipungkiri dan publik sudah paham, jika Fahri Hamzah selama ini berduet dengan Fadli Zon termasuk politisi yang kerap suka mengkritik dengan tajam pemerintahan Presiden Jokowi. Bahkan dengan keras juga menuding Jokowi dengan beberapa isu.
Namun publik kini heboh dan tak menyangka. Fahri Hamzah yang kini sedang melahirkan partai baru, Partai Gelora Fahri Hamzah justru merapat ke Gibran Rakabuming Raka.
Mantan politisi PKS ini bahkan bela-belain datang ke Solo demi menemui Gibran di rumah dinasnya, Loji Gandrung, Solo, Sabtu (27/3/2021). Pertemuan mereka berlangsung secara tertutup. Isu yang beredar, Fahri sedang memainkan strategi merangkul putra sulung Presiden tersebut.
Namun Fahri kepada wartawan mengaku tujuan dirinya menemui Gibran hanya ingin bersilaturahmi dan mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam Pilkada. Ia mengapresiasi Gibran karena mampu mewakili generasi baru, yakni berhasil menjadi pemimpin sebuah daerah.
“Beliau salah satu wali kota yang paling muda di Indonesia sekarang. Mewakili generasi baru, memimpin sebuah kota yang sangat dikenal, mengambil tagline ‘the spirit of Java’. Bahkan menurut saya Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia,” katanya saat mengunjungi Gibran di Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung Solo, Sabtu 28 Maret 2021.
Fahri juga mengaku membawa misi memperkenalkan partai barunya.
Sahabat Fadli Zon ini bahkan menyatakan siap berkolaborasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkait pengelolaan kota.
“Kami tadi berdiskusi tentang masa depan, tentang pengelolaan kota yang kita di Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan, dalam ‘tagline’ kami berkolaborasi tentunya dengan beliau,” katanya.
Ia mengatakan pada kesempatan tersebut Gibran juga banyak menyampaikan berbagai mimpinya bagaimana membangun Kota Solo ke depan.
“Saya juga menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo lahir pesan rekonsiliatif. Dinamika bangsa perlu contoh sesungguhnya agar rakyat bersatu. Solo jadi contoh dinamika politik harus diakhiri. Kami juga menyepakati ke depan akan sering ngobrol,” katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan Gibran akan ditarik ke Partai Gelora, dikatakannya, pada kesempatan tersebut keduanya tidak membicarakannya.
“Cuma ngobrol saja. Tentu saya titip partai, kami (Partai Gelora) ingin partisipasi di sini,” katanya.
Ia juga meminta kepada Gibran untuk menikmati seluruh proses yang ada sehingga bisa mematangkannya sebagai seorang politisi.
“Saya tadi bilang, nikmati saja dulu. Menjadi politisi itu berproses, kemampuan kita mengelola keadaan dinilai oleh rakyat. Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi kita tidak perlu mewarisi itu. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan mulai dari Solo friksi dikurangi,” katanya.
Sementara itu, terkait kunjungan Fahri Hamzah, Gibran mengatakan tidak ada pembicaraan serius yang dibahas. “Cuma ngopi saja, ‘nggak’ ada pembicaraan politik, ‘nggak’ ada pembicaraan serius. Namanya menjalin silaturahmi,” katanya Gibran. (tim)
0 Reviews:
Post a Comment