RIO DE JENEIRO - Warga Brasil berada di tepi jurang setelah ketiga pemimpin angkatan bersenjata Brasil mengundurkan diri pada hari Selasa, meningkatkan kekhawatiran bahwa Presiden Brasil Jair Bolsonaro ingin mengkonsolidasikan kendali.
"Sejak 1985, kami belum mendapat berita tentang intervensi yang begitu jelas dari presiden berkaitan dengan angkatan bersenjata," kata Carlos Melo, seorang profesor ilmu politik di Insper University di São Paulo, kepada Associated Press.
Pengunduran diri itu terjadi setelah Bolsonaro memecat Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva pada hari Senin. Azevedo e Silva dilaporkan memberi tahu Bolsonaro bahwa angkatan bersenjata setia pada konstitusi negara, bukan presiden, menurut The Guardian dikutip triaspolitika.
Baca: Reshuffle Kabinet, Presiden Bolsonaro Copot Diplomat Top Brazil
Kementerian Pertahanan mengumumkan pengunduran diri dalam pernyataan yang tidak memberikan alasan atau nama penggantinya. Para pemimpin angkatan darat, laut dan udara bertemu dengan menteri pertahanan baru Brasil, Walter Souza Braga Nettto, Selasa pagi, sebelum pengunduran diri itu diumumkan.
"Ini sangat penting karena ini menunjukkan adanya perlawanan di angkatan bersenjata terhadap segala jenis proyek kudeta ... [dan] proyek otoriter Bolsonaro," Eliane Cantanhêde, seorang jurnalis di Brasília, mengatakan kepada The Guardian.
Mr.lin
0 Reviews:
Post a Comment