Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto
JAKARTA - Pemerintah mempersiapkan skenario kenormalan baru (new normal) agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan produktif di tengah pandemi Covid-19. Skenario tersebut disiapkan matang agar dalam implementasinya tidak mengalami kendala dan wabah virus corona dapat dikendalikan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, skenario tersebut tidak hanya menyasar pada sektor ekonomi, namun juga menyinggung aspek lainnya seperti pendidikan.
"Kita juga kembali lagi mulai memikirkan bagaimana proses pendidikan, pembelajaran di sekolah, di kampus, sudah mulai harus kita hidupkan kembali, kita jalankan kembali,” kata Yuri dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Yuri melanjutkan, pemerintah dalam hal ini juga sangat serius mempersiapkan agar bagaimana kegiatan keagamaan di rumah ibadah dapat berjalan seperti sedia kala, tentunya dengan memperhatikan beberapa hal yang sekaligus bertujuan untuk mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
Dalam hal ini, Yuri memastikan bahwa semua itu tergantung pada kondisi epidemologi di tiap-tiap wilayah. Sebab, kondisi masing-masing daerah tidak sama.
Karena itu, kata dia, perlu dilakukan kajian-kajian komprehensif untuk mengendalikan epidemologi Covid-19 pada tiap daerah tersebut sebelum kemudian dapat diputuskan untuk menjalankan skenario agar masyarakat dapat kembali produktif di masa pandemi.
"Tentunya, ini akan sangat tergantung pada kondisi epidemologi daerah itu saat ini,” ucapnya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Kamis (28/5/2020), terdapat dinamika kasus corona berbeda pada tiap wilayah. Sebagai contoh penambahan jumlah kasus positif paling banyak di Jawa Timur sebanyak 171.
Kemudian Kalimantan Selatan ada 116, DKI Jakarta bertambah 105, Sulawesi Selatan 46 dan Sumatera Utara bertambah 30 kasus.
Menurut Yuri, angka penambahan kasus di DKI Jakarta yang paling banyak dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau yang pulang dari luar negeri. Para WNI terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Data Gugus Tugas juga menunjukkan delapan provinsi nihil penambahan kasus yaitu Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian untuk wilayah yang ada satu penambahan kasus adalah Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Adanya kasus nihil tersebut sekaligus menjadi tantangan terbesar bagi masing-masing wilayah untuk mempertahankannya.
Sementara itu berdasarkan rincian data secara akumulatf nasional, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 687 orang sehingga total menjadi 24.538. Pasien sembuh menjadi 6.240 setelah ada penambahan 183 orang dan kasus meninggal menjadi 1.496 dengan penambahan 23 orang.
0 Reviews:
Post a Comment