Oknum Pensiunan Guru Ini Ditemukan Tewas Saat Berduaan dengan Wanita Mantan Muridnya di Kamar Kost (foto/ist)
KUPANG – Seorang pensiunan guru, AS (sekitar 60-an tahun), warga Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, ditemukan tewas bersama seorang perempuan warga yang juga warga Manutapen, Yn (sekitar 20-an tahun) yang mengaku sebagai mantan muridnya di kamar kos di RT.4/RW.V, Kelurahan Oebufu, Kota Kupang sekitar Pukul 15.00 Wita, Sabtu (23/5/20).
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim media ini di lokasi kejadian kemarin sore, AS dan Yn mendatangi kost-kost-an Bravo Lima di Jl. Bundaran PU, Keluruhan Oebufu, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang tersebut yang biasa digunakan sebagai tempat esek-esek itu pada Sabtu siang kemarin. Saat datang, AS dan Yn terlihat sehat dan tak ada tanda-tanda sakit. Keduanya menempati salah satu kamar kost tersebut.
Entah apa yang terjadi, seseorang yang mengaku sebagai pemilik kos menelepon Brigade Sehat Kota Kupang sekitar Pukul 15.00 Wita mengatakan ada yang sakit. Namun saat didatangi dan diperiksa Tim Brigade Kupang Sehat, ternyata AS telah meninggal dunia. Namun anehnya, AS dan Yn yang menggunakan kamar kost tersebut bukan penghuni kost dan juga bukan warga setempat.
Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada RT, RW dan Lurah Oebufu. Setelah diinterogasi oleh aparat Kelurahan setempat. Yn mengaku kalau keduanya adalah warga Manutapen, Kecamatan Alak. Ia adalah mantan murid dari AS di salah satu SMPN di Kecamatan Alak.
Setelah aparat kepolisian melakukan pengolahan TKP, mayat AS dibawa ke RSUD Bhayangkara Koa Kupang untuk diotopsi. Mayat dibawa dengan ambulance melalui pintu belakang tempat tersebut. Tim media ini yang mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar Pukul 18.30 tidak dapat mengkonfirmasi pemilik kos karena pintu kos yang terbuat dari plat besi bercat biru itu tertutup rapat. Seorang Bapak yang tinggal tepat di depan tempat itu yang dimintai keterangannya, mengaku tak tahu menahau tentang kejadian sore itu karena baru saja pulang rumah.
Tim media ini pun mencari kediaman Ketua RT setempat untuk dikonfirmasi. Ketua RT.4 Kelurahan Oebefu, Imanuel Ndun yang ditemui di teras rumahnya, mengakui adanya penemuan mayat di salah satu kamar kos Bravo Lima. “Yn mengaku kalau ia adalah mantan murid dari AS. Katanya, Ia bertemu AS ketika melihat AS sakit dan membawanya ke kost-kost-an itu untuk ditolong. Katanya begitu. Kami sudah tanya dia ulang-ulang tapi dia bersikeras menemukan AS di jalan dan membawa ke kamar itu,” ujar Imanuel Ndun, Ketua RT.4, Oebufu yang ditemui tim media ini dikediamannya tak jauh dari TKP.
Imanuel Ndun menyayangkan perilaku pemilik kost, Nyoman Aryana (anggota Propam Polda NTT) yang tidak pernah melaporkan tentang identitas penghuhi kost tersebut. “Itu kost tapi penghuninya tidak jelas. Tidak pernah melapor kepada kami. Pemiliknya juga tidak pernah melapor padahal seharusnya sebagai aparat polisi lebih memahami aturan,” ujar Imanuel.
Sementara itu Lurah Oebufu, Zet Batmalo yang dikonfirmasi tim media ini melalui telepon selularnya tadi malam mengakui adanya temuan mayat di salah satu kamar kost milik Nyoman Aryana. Menurut Batmalo, AS ditemukan tewas bersama seorang perempuan yang mangaku sebagai mantan muridnya di SMPN 6 Kota Kupang.
Saat ditanya tentang keluhan warga sekitar bahwa terkesan aparat kelurahan ‘tutup mata’ bahkan melindungi kost sering dijadikan tempat ‘esek-esek’ tersebut, Batmalo membantahnya. “Kesan melindungi itu tidak benar karena buktinya kami melakukan pemeriksaan bersama Babinkantibmas, Babinsa serta Ketua LPM,” katanya.
Batmalo mengakui pihaknya telah mendapat informasi dari masyarakat bahwa tempat tersebut sering dijadikan tempat ‘esek-esek’. “ Memang selama ini ada informasi demikian, tapi belum terbukti. Kita beberapa kali lakukan pemeriksaan terhadap kos-kosan di seluruh wilayah Kelurahan Oebufu. Namun belum kita temukan sesuai informasi itu. Kami pasti akan tindak tegas pemilik kosnya, siapapun orangnya kalau kamar kosnya dijadikan tempat seperti itu,” tutur Lurah Oebufu.
Sementara itu warga setempat yang ikut menyaksikan kejadian itu mengatakan, mengatakan, kos-kosan itu sudah menjadi tempat esek-esek sejak lama. “Om-om biasa bawa perempuan ke kamar kos itu. Ada yang umurnya setengah tua, bahkan ada anak-anak remaja. Sudah beberapa kali operasi, tapi informasi operasi bocor sehingga tidak ditemukan pasangan esek-esek.,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.
Ia sangat menyangsikan keterangan Yn sebagaimana dikatakan Ketua RT setempat. “Aneh, masa murid ketemu mantan guru di jalan sedang sakit. Lalu dibawa ke kos-kosan orang yang tak dikenal di Oebufu untuk ditolong. Padahal keduanya tinggal di Manutapen, Alak. Jauh sekali dari Manutapen ke Oebufu,” jelasnya.
Lagi pula di masa Pandemi Covid-19 ini, lanjutnya, siapa orang yang mau tolong orang yang dilihat sakit dan pusing-pusing di jalan? “Yang ada orang akan menjauh. Lalu saat ini, siapa pemilik kos yang mau terima orang tak dikenal yang sakit dan pingsan di kosnya. Keterangan ini lucu sekali,” ujarnya sambil tertawa.
Berdasarkan investigasi tim media ini sejak tahun 2019 lalu, kost itu sering dipakai/disewa jam-jam-an oleh pasangan-pasangan yang ingin berindehoi. Seperti disaksi tim media ini, lokasi tersebut biasanya sepi pada hari-hari biasa. Namun pada setiap malam minggu, tampak tempat itu lebih rama dari biasanya. Beberapa pasangan terlihat masuk keluar tempat tersebut. Ada yang menggunakan motor sendiri maupun diantar tukang ojek. Beberapa media online di Kota Kupang, sempat memberitakan tentang kos-kosan yang dijadikan tempat esek-esek tersebut.
0 Reviews:
Post a Comment