Nils Melzer
JENEWA - Salah satu pelapor khusus PBB mengatakan, gara-gara menangani kasus pendiri Wikileaks Julian Assange, saya merasa takut untuk mengetahui lebih banyak tentang demokrasi negara-negara Barat.
Fars News (10/5/2020) melaporkan, Pelapor PBB untuk penyiksaan dan bentuk kekejaman lainnya, Nils Melzer menuturkan, bekerja menangani kasus Julian Assange menyebabkan saya takut untuk mengetahui lebih banyak tentang "demokrasi kita".
Di akun Twitternya, Melzer mengenang pertemuannya dengan pendiri Wikileaks dan menulis, perilaku tidak manusiawi terhadap whistle blower atau pelapor pelanggaran ini, bukan sesuatu yang tidak disengaja.
Profesor Nils Melzer yang sempat bekerja di Palang Merah Internasional selama 12 tahun itu, dan aktif mengajar di Universitas Glasgow, bekerja menangani kasus yang dituduhkan kepada Assange.
Seperti ditulis Sputnik, tuduhan yang dialamatkan kepada Assange di antaranya pelecehan seksual tahun 2010, yaitu saat Wikileaks mengungkap dokumen rahasia seputar kejahatan perang yang dilakukan pasukan Amerika Serikat di Irak dan Afghanistan.
Dokumen yang diungkap Wikileaks itu berisi fakta-fakta pembunuhan, penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia lain terhadap warga sipil. Assange sendiri membantah tuduhan pelecehan seksual itu dan menyebutnya sebagai dalih untuk mengekstradisi dirinya ke Amerika. Sementara di Amerika ia dituduh melakukan pelanggaran undang-undang spionase.
0 Reviews:
Post a Comment