Belasan pedagang di Pasar Keputran, Kota Surabaya, Jawa Timur positif virus corona berdasarkan pemeriksaan rapid test.
JAKARTA - Seorang pakar kesehatan memprediksi jumlah pasien corona di Indonesia makin bertambah banyak setelah lebaran. Sebab banyak masyarakat yang bandel tak ikuti imbauan pemerintah.
Hal itu dikatakan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra. Masyarakat masih bandel melakukan silaturahmi kepada sanak saudara di tengah Covid-19.
"Saya pikir awal Juni kasusnya akan meledak karena sekarang ini kan terjadi permisifisme," kata Hermawan, Senin (25/5/2020).
Selama Idul Fitri, lanjut Hermawan, banyak masyarakat tak menjaga jarak fisik dan tidak menggunakan masker. Masyarakat juga terlihat bebas bersalaman dengan kerabat dan para tetangga.
Sementara itu, aktivitas di pasar kembali terjadi. Masyarakat memadati pasar untuk membeli kebutuhan selama Lebaran. Dengan demikian, potensi penyebaran virus corona sangat besar.
"Kasus itu baru akan muncul setelah seminggu atau dua minggu setelah adanya keramaian. Ini kan kita ramai betul lebaran, hampir-hampir tidak terjadi PSBB," ucapnya.
Prediksi yang sama sudah disampaikan Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi FKM Unair, Windhu Purnomo. Dia memprediksi kasus corona meningkat tajam usai Lebaran.
"Prediksi saya Lebaran akan terjadi penularan yang tinggi karena saling silaturahmi, masjid-masjid sepertinya mau nekat tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam," ujarnya.
0 Reviews:
Post a Comment