Pejalan kaki melintasi grafiti di London, Inggris, 30 Mei. Foto/REUTERS
LONDON - Dua penasehat sains untuk pemerintah Inggris memperingatkan bahwa Covid-19 masih menyebar terlalu cepat di negara itu untuk mencabut lockdown.
Seorang penasehat menyebut pencabutan lockdown itu keputusan politik. Lockdown di Inggris akan dilonggarkan pada Senin (1/6), dengan satu kelompok terdiri enam orang diizinkan bertemu di luar ruangan dan sekolah dasar dibuka lagi secara bertahap.
Pemerintah berharap tes dan pelacakan dapat mengatasi wabah virus corona dan membantu negara itu kembali membuka lagi ekonomi.
Namun Direktur Wellcome Trust Jeremy Farrar yang sekaligus Grup Penasehat Sains untuk Kedaruratan Inggris (SAGE) sepakat dengan koleganya John Edmunds bahwa Covid-19 menyebar terlalu cepat untuk mencabut lockdown di Inggris.
“Tes, pelacakan dan isolasi (TTI) harus dilakukan, bekerja sepenuhnya, mampu mengatasi setiap lonjakan segera, respon lokal, hasil cepat dan tingkat infeksi harus diturunkan. Dan dapat dipercaya,” tweet dia.
John Edmunds dari School of Hygiene & Tropical Medicine dan anggota SAGE menyatakan, “Kita mengambil beberapa risiko di sini dengan tes dan sistem pelacakan yang belum teruji.”
Menurut dia, pembukaan lockdown murni keputusan politik. “Pemerintah di Westminster jelas membuat keputusan pada tingkat kejadian yang mereka dapat toleransi, level kejadian di Inggris lebih tinggi dibandingkan negara serupa di Eropa,” kata dia.
“Tapi kita jelas memutuskan bahwa kita dapat mentoleransi level kejadian itu, atau yang pemerintah lakukan,” ungkap dia.
Lebih dari 48.000 orang meninggal akibat Covid-19 di Inggris, salah satu yang terburuk di dunia. Diperkirakan terjadi 54.000 infeksi baru per pekan di Inggris.
0 Reviews:
Post a Comment