Petugas medis di Spanyol sibuk menangani pasien Covid-19 (ist)
MADRID - Jumlah kasus kematian di Spanyol akibat virus corona menembus angka 4.000, Kamis (26/3/2020). Dalam 24 jam terakhir, ada 655 kasus kematian terbaru sehingga total yang meninggal menjadi 4.089 orang.
Kementerian Kesehatan Spanyol mengungkap, jumlah kasus terbaru ini meningkat 19 persen dibandingkan laporan pada Rabu (25/3/2020). Data ini semakin mengukuhkan Spanyol di posisi kedua negara dengan kasus kematian tertinggi akibat Covid-19, di bawah Italia.
Kementerian juga melaporkan jumlah kasus baru virus corona naik menjadi 56.188 penderita.
Peningkatan kasus kematian dan infeksi terus berlanjut meskipun negara itu telah melakukan lockdown nasional sejak 14 Maret. Melihat kondisi yang semakin parah, pemerintah memperpanjang penguncian sampai 11 April.
BACA JUGA: Dalam 24 Jam 462 Orang Meninggal, Update Total Korban Tewas Akibat Covid-19 Mencapai 2.311 di Spanyol
Otoritas kesehatan berharap ada dampak positif dari perpanjangan lockdown, setidaknya bisa mengurangi jumlah orang yang terinfeksi.
Madrid merupakan daerah terparah akibat Covid-19 dengan 17.166 kasus terinfeksi atau hampir sepertiga dari total kasus secara nasional. Sementara jumlah kematian mencapai 2.090 kasus atau 51 persen dari total nasional.
BACA JUGA: Ahli Virologi Islandia Temukan 40 Varian Mutasi Virus Covid-19, Ini Lebih Cepat Menular!
Perdana Menteri Pedro Sanchez sebelumnya mengatakan, virus corona menyebabkan negaranya berada dalam kondisi paling sulit sejak perang saudara yang berlangsung pada 1936-1939.
"Hanya orang tua, yang mengalami kesulitan saat perang sipil, dapat mengingat kerasnya kondisi saat itu dibandingkan saat ini. Generasi-generasi lain di Spanyol tidak pernah menghadapinya sebagai sesuatu yang begitu keras," katanya, saat mengumumkan kondisi darurat pada 14 Maret.
BACA JUGA: Breaking News COVID-19 Dunia Hari Ini: Total 16.491 Meninggal, di Italia Sudah 6.077 Orang
Tingginya angka kematian akibat virus corona di Spanyol juga dipengaruhi faktor demografi. Spanyol merupakan salah satu negara di Eropa dengan tingkat harapan hidup tertinggi. Di sisi lain, prestasi itu justru menimbulkan dampak terparah akibat corona, karena virus ini lebih banyak menyasar kalangan lanjut usia, kelompok paling rentan.