Sempat Mengeluh Sakit Tenggorokan, Dosen Unwir Ditemukan Meninggal di Asrama
INDRAMAYU – Salah seorang dosen Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu, Jawa Barat, bernama Fatur ditemukan meninggal dunia di tempat tidur asrama dosen yang berlokasi di komplek Unwir jalan raya Singaraja Km 3 Indramayu, Kamis (19/3/2020) sore.
Korban sebelumnya sempat mengeluh sakit tenggorokan selama 5 hari. Meski demikian, latar belakang meninggalnya Fatur apakah positif terinveksi virus Corona atau bukan, belum bisa dipastikan, karena sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan.
Menurut salah seorang penjaga asrama, pada Kamis sore sempat mendapat perintah dari pembantu Dekan II untuk menengok kondisi kesehatan korban karena sebelumnya mengeluh sakit.
“Saya mengajak Pak Suripto teman akrabnya sama-sama menengok. Tiba di depan kamarnya saya sempat menggedor-gedor pintu yang terkunci dengan suara yang cukup keras. Ternyata dari dalam kamar enggak ada respon. Enggak ada sahutan,” ujarnya.
Karena penasaran, Ia mengambil kursi dan naik dengan maksud ingin ngintip keadaan di dalam kamar melalui kaca jendela. Sempat mencium bau tidak enak. Setelah diintip tampak korban sudah tidak bernyawa dalam posisi seperti orang sedang tidur terlentang di kasurnya.
Salah seorang dosen, Suripto mengemukakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, pada hari Senin (16/3/2020) sempat bertemu dengan korban yang mengeluh sudah 5 hari sakit tenggorokan sehingga susah makan. “Saya tanya kenapa gak minta tolong, dia mungkin sungkan,” ujarnya.
Menurut Suripto, korban sempat merasa aneh saat muntah keluar lendir seperti nanah.
Pada hari Selasa (17/3/2020) sekitar jam 10.00 siang, ketemu lagi dengan korban yang bermaksud meminjam sepeda untuk membeli obat ke apotik. “Rupanya pada hari Selasa (17/3/2020) itu merupakan pertemuan terakhir saya dengan almarhum,” ujarnya.
Mendapati Fatur meninggal dunia, Suripto segera menghubungi dosen dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Indramayu dan Polres Indramayu. Petugas Inafis dan tenaga kesehatan memeriksa kondisi korban. Selanjutnya petugas Inafis mengevakuasi jenazah ke RS untuk divisum.