Momen Paus Fransiskus Berdoa Agar Pandemi Covid-19
VATIKAN - Otoritas Vatikan memutuskan rangkaian misa Pekan Suci dan Paskah yang dipimpin Paus Fransiskus, pada April 2020, akan digelar tanpa kehadiran umat. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus korona (Covid-19).
Misa Pekan Suci dan Paskah di Vatikan biasanya dihadiri jutaan umat Katolik dari berbagai negara. Namun wabah korona telah menyebabkan Vatikan untuk pertama kalinya akan menggelar rangkaian misa Paskah tanpa kehadiran umat.
Sejauh ini, masih belum jelas bagaimana memperkecil skala acara besar seperti Paskah, tapi sejumlah sumber menyatakan para pejabat sedang mempelajari cara menggelar misa di dalam ruang tertutup. Ini termasuk di Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistine dengan hanya kehadiran sekelompok kecil.
Catatan dalam situs departemen Vatikan, Senin (16/3/2020), menyatakan sampai Hari Paskah pada 12 April, kehadiran umum dan berkat Minggu akan terus diberikan lewat internet dan televisi tanpa kehadiran publik. Sebelumnya, pengecualian publik dari misa-misa paus dijadwalkan hanya sampai 18 Maret.
Misa Pekan Suci, yang dimulai dari Minggu Palem sampai Paskah, adalah hari suci penting untuk liturgi Katolik Roma dengan jumlah penganut di dunia 1,3 miliar orang.
Minggu Palem memperingati Yesus masuk ke Yerusalem, biasanya digelar di Lapangan Santo Petrus di Vatikan. Secara tradisional, acara itu didekorasi dengan pohon-pohon zaitun dan orang-orang melambaikan ranting daun palem.
Acara penting lainnya dalam Pekan Suci adalah prosesi Jalan Salib pada Jumat Agung yang digelar di sekitar Koloseum kuno Roma. Selanjutnya, acara utama adalah Misa Minggu Paskah disertai berkat tahunan “Urbi et Orbi” dan pesan paus dari balkon Lapangan Santo Petrus.
Warga Belanda biasanya menerbangkan puluhan ribu bunga untuk sebagai dekorasi di altar paus dan seluruh lapangan, tapi tahun ini Duta Besar Belanda untuk Vatikan, Caroline Weijers, mengatakan tidak akan ada bunga dalam perayaan tersebut.
Vatikan, yaitu negara kota yang berada di dalam kota Roma, ikut terdampak aturan lockdown (isolasi) Pemerintah Italia. Jumlah kasus di Italia sejauh ini terjadi 24.747 kasus Covid-19 termasuk 1.809 kasus kematian. Pada Minggu (15/3/2020), Italia mencatat kenaikan 368 kasus kematian Covid-19 dalam 24 jam.
Uskup Katolik di seluruh dunia memutuskan untuk mengatasi pandemi Covid-19 di keuskupan mereka dan memberikan bimbingan kepada umat.
Di Italia, misa juga dibatalkan untuk menghindari perkumpulan orang. Para uskup menyatakan umat tidak wajib menghadiri misa pada hari Minggu dan hari-hari suci lainnya. Mereka juga mendesak umat berpartisipasi lewat televisi dan internet.