Perdana Menteri (PM) baru Malaysia Muhyiddin Yassin
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) baru Malaysia Muhyiddin Yassin menunda awal sidang parlemen hingga dua bulan.
Penundaan itu terjadi di tengah upaya oposisi menantang pemerintahannya dengan voting mosi tidak percaya.
Muhyiddin diambil sumpahnya pada Minggu (29/2) setelah sepekan krisis politik yang dipicu pengunduran diri Mahathir Mohamad, 94, dari jabatan PM.
Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah memilih Muhyiddin sebagai PM karena yakin Muhyiddin bisa mendapat dukungan mayoritas di parlemen.
Namun koalisi Mahathir menyatakan mereka memiliki suara mayoritas dan berjanji mengajukan mosi tidak percaya di parlemen saat sidang kembali pada 9 Maret.
Ketua Parlemen Malaysia Mohamad Ariff Md Yusof menyatakan dia mendapat surat dari Muhyiddin yang menyatakan sidang akan dimulai pada 18 Mei.
Muhyiddin merupakan mantan menteri dalam negeri dalam kabinet Mahathir. Muhyiddin beraliansi dengan partai UMNO dan partai Islam PAS untuk membentuk koalisi baru.
Langkahnya dilakukan setelah pengunduran diri Mahathir yang kemudian berupaya membentuk pemerintahan bersatu nasional yang akan memberinya wewenang lebih besar tapi hanya mendapat sedikit dukungan dari para politisi.
Mahathir kemudian kembali beraliansi dengan Anwar Ibrahim untuk menghentikan Muhyiddin namun keputusan raja dalam penunjukan itu mengakhiri upaya Mahathir.
(sfn)