ilustrasi
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk menerapkan serangkaian protokol khusus untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di lingkungan Bank Mandiri. Saat ini, protokol tersebut telah disosialisasikan di berbagai titik informasi di kantor-kantor utama maupun kantor cabang perseroan di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan, menjelaskan penyusunan protokol tersebut telah dilakukan unit Business Continuity Management (BCM) pada periode awal merebaknya wabah Covid-19 di dunia, dengan proses sosialisasi yang semakin diperkuat pasca pernyataan pemerintah yang mengonfirmasi adanya pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia.
“Penyusunan protokol ini sebenarnya tidak terlepas analisa keseluruhan terhadap dampak penyebaran virus Covid-19, termasuk terhadap bisnis dan operasional perseroan. Penerapannya pun, kami pastikan dilakukan secara berhati-hati agar tidak mengganggu kenyamanan nasabah, tamu dan karyawan,” jelas Rully dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Jumat (6/3).
Rully menambahkan, salah satu prosedur dalam protokol tersebut yang disosialisasikan adalah mengenai proses isolasi. Tujuannya, untuk mencegah apabila ada tamu atau pegawai yang diduga terinfeksi virus corona untuk memasuki atau meninggalkan gedung untuk mencegah penyebaran lebih luas.
“Sedangkan karyawan yang baru kembali dari perjalanan ke luar negeri diharuskan untuk menjalani masa isolasi selama dua pekan di rumah masing-masing,” katanya.
Bentuk penanganan lain yang sudah diterapkan, tambah Rully, adalah dengan menyediakan masker bagi karyawan dan cairan disinfektan di seluruh kantor Bank Mandiri, khususnya pada ruang publik yang banyak diakses oleh tamu dan karyawan.
“Prosedur lainnya adalah penggunaan termometer laser untuk memeriksa suhu setiap tamu yang datang ke lokasi. Jika tamu tersebut memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, maka tamu tersebut tidak diperkenankan untuk masuk ke kantor utama Mandiri dan disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.
Di samping itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi secara aktif melalui media komunikasi internal terkait virus corona, seperti gejala gangguan kesehatan jika terinfeksi, panduan untuk menjaga kondisi kesehatan, dan prosedur pencegahan penyebaran virus corona, termasuk contact center yang bisa dihubungi karyawan.
Selain pencegahan yang dilakukan di dalam lingkungan kantor Bank Mandiri, Rully menjelaskan, upaya pencegahan juga dilakukan di wilayah yang terpapar dengan pasien positif corona seperti di Hong Kong dan Depok.
Pada pertengahan Februari lalu, misalnya, Bank Mandiri bersama pekerja migran Indonesia yang tergabung dalam Mandiri Sahabatku membagikan 30.000 masker gratis kepada WNI dan lansia di Hong Kong. Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan virus corona dalam skala yang lebih luas.
Sedangkan di Depok, Jawa Barat, Bank Mandiri juga membagikan sekitar 10.000 masker kepada masyarakat, terutama warga lanjut usia dan dewasa yang berada di stasiun dan pasar di kawasan Depok, menyusul terkonfirmasinya dua WNI yang tinggal di sekitar Depok terinfeksi virus corona.
Pembagian masker dilakukan oleh karyawan Bank Mandiri, antara lain di Stasiun Depok Lama, Stasiun Depok Baru, Stasiun Citayam, Pasar Agung dan Stasiun UI.