Ikan yang hidup di dalamnya adalah ikan mujair (ikan air tawar)
Mendengar namanya sontak mengingatkan kita akan sebuah fenomena alam yang unik yakni, danau laut mati di Timur Tengah yang terletak di perbatasan Israel, Yordania dan Palestina. Tak seseram namanya, kedua laut mati ini memiliki kesamaan yaitu sama-sama memiliki pesona keindahan tersendiri meskipun dari segi penampakannya, kedua danau ini jelas terlihat berbeda satu sama lain.
Letak laut mati ini berada di Dusun Sipuk, Desa Sotimori, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao. Suasana di sekitar danau sangatlah hening dan sunyi, bahkan nyaris tak terlihat seorang pun di sekitar danau. Para wisatawan yang mendatangi Pulau Rote lebih cenderung mengeksplorasi bagian barat pulau, karena di sanalah terdapat jajaran pantai dengan gulungan ombaknya yang mendunia di dunia perselancaran yaitu Pantai Nemberala dan Bo’a.
Obyek Wisata ini memiliki keunikan tersendiri, salah satunya yaitu pasirnya berasal dari kulit kerang (keong). Kandungan air di Laut Mati Rote ini berbeda dengan air laut pada umumnya, yaitu tidak terlalu asin. Karena itulah konon ikan-ikan yang biasanya hidup di air tawar seperti Ikan Mujair dapat hidup dan berkembang di danau laut mati ini. Hal ini berdasarkan penglihatan penduduk setempat yang mengamati dan meneliti bentuk fisik dari ikan tersebut. Sedangkan dari danau laut mati menuju laut lepas berjarak sekitar 1 km.
Akses Menuju Lokasi Wisata
Akses perjalanan menuju Pulau Rote dari Kota Kupang dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut, dengan penjelasan detail sebagai berikut:
1. Via udara, pengunjung dapat menggunakan pesawat dari Bandara El Tari Kupang ke Bandara Lekunik Rote, menggunakan maskapai yang melayani rute Kupang-Rote-Kupang yaitu Trans Nusa dan Susi Air, dengan biaya sekitar 200-300an ribu rupiah untuk sekali penerbangan. Untuk jadwalnya yaitu seminggu 3 kali yakni Senin, Rabu dan Jum’at/ Sabtu (jadwal dapat berubah tergantung situasi dan kondisi cuaca).
2. Sedangkan via lautnya terdapat 2 pilihan alternatif kapal yaitu menggunakan kapal lambat (ferry) dan kapal cepat (speed boat). Apabila pengunjung memilih menggunakan kapal ferry, waktu pemberangkatannya yaitu pukul 08.00 WITA dari Pelabuhan Bolok, Kupang dan kemudian berlabuh di Pelabuhan Pantai Baru, Rote. Waktu penyeberangan memakan waktu tempuh hinga 3-4jam (tergantung cuaca dan kondisi laut). Dan bagi yang memilih alternatif kapal cepat berangkatnya yakni dari Pelabuhan Tenau, Kupang dengan waktu keberangkatan pukul 08.00 WITA. Perjalanan dengan kapal cepat memakan waktu sekitar 1.5-2 jam lamanya tergantung kondisi angin dan gelombang di laut.
Setibanya di Pelabuhan Pantai Baru (Rote Ndao) pengunjung dapat melanjutkan perjalanannya menuju ke Kota Ba’a. Jarak tempuh dari Pelabuhan Pantai Baru menuju Kota Ba’a yaitu sekitar 45 Menit, dengan kondisi jalanan beraspal halus. Untuk transportasi selama di Pulau Rote, pengunjung dapat menyewa sepeda motor ataupun mobil di pusat Kota Ba’a.
Berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Ba’a, akses untuk menuju danau laut mati ini membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Kondisi jalannya cukup bagus beraspal meskipun di beberapa titik terdapat jalanan yang berlubang dan berbatu.
Fasilitas
Tak ada fasilitas penunjang apapun di sekitar area danau laut mati ini, begitu pula halnya dengan transportasi umum yang belum tersedia untuk menuju danau ini. Sungguh sangat disayangkan melihat danau ini memiliki potensi wisata yang masih dapat dikembangkan lagi ke depannya. Danau laut mati ini akan menjadi objek wisata yang jauh lebih menantang dan menyenangkan, apabila disediakan fasilitas pendukung seperti perahu ataupun jet ski yang dapat digunakan pengunjung untuk berkeliling pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya. [Anggey/IndonesiaKaya]