Dian Sastrowardoyo
INFILTRASI – Aktris cantik Dian Sastrowardoyo memasuki babak baru di pentas perfilman nasional. Setelah dikenal lewat aktingnya di sederet film laris dan artistik, model iklan produk papan atas ini kini menjajal sebagai produser dengan menangani tiga film dalam tiga tahun. Semuanya akan dikerjakannya bersama studio film Base Entertainment.
Film perdana yang akan diproduseri pemeran Cinta dalam film sukses Ada Apa dengan Cinta ini akan bertajuk Guru-Guru Gokil yang ber-genre drama komedi. Cerita dan skenarionya ditulis oleh Rahabi Mandra, peraih piala penulis skenario adaptasi terbaik FFI 2017 untuk film Night Bus.
Menurut keterangan, produksi akan dimulai pada 2019. Base Entertainment berfokus pada kegiatan pendanaan, pengembangan cerita dan hak kekayaan intelektual, serta distribusi film di Indonesia.
Studio baru ini merupakan gabungan dari tiga perusahaan film lama, yaitu Salto Films yang didirikan salah satu inisiator Jakarta International Film Festival (JIFFEST) Shanty Harmayn, Million Pictures oleh Ben Soebiakto dan Aoura Chandra, dan Kawi Content yang didirikan oleh Tanya Yuson dan berbasis di Singapura.
“Aku senang banget ya sejauh ini keterlibatan aku sama Mbak Shanty sebenarnya diskusi untuk kerja bareng jadi co produser itu sudah terjadi dari tahun 2013 sampai 2014. Tiba-tiba akhirnya benar-benar direalisasikan di tahun 2018 ini,” ucap Dian kepada media di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Selasa 27 November 2018.
Saat ini Base Entertainment tengah berkolaborasi dengan Joko Anwar untuk tiga film terbarunya, yaitu Impetigore, The Vow dan Ghost In The Cell. Shanty Harmayn yang menawarkan Dian untuk bergabung mengatakan, dirinya sudah melakukan pembicaraan selama setahun dengan isteri pengusaha Indraguna Sutowo itu tentang keinginan sang aktris untuk menjadi produser.
“Saya kenal Dian sudah sangat lama dan mengikuti perkembangannya dari awal. Hal ini, menurut saya, adalah langkah yang tepat dan organik untuk Dian,” ujar Shanty, dikutip dari siaran pers yang diterima
Shanty Harmayn menjelaskan bahwa industri film sekarang sedang berkembang. “Pasar mempunyai permintaan yang tinggi akan creative content. Kesempatan emas ini harus disambut dengan menghasilkan karya-karya berkualitas dengan penuh keragaman,” sebutnya.
(dms/inf)