Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengaku terkejut dengan klaim pemerintah Austria bahwa salah satu perwira militer senior mereka telah menjadi mata-mata Rusia selama tiga dekade terakhir.
Lavrov menuturkan, dia telah memanggil Duta Besar Austria untuk Rusia untuk meminta penjelasan mengenai apa yang dia sebut sebagai kejutan yang sangat tidak menyenangkan ini.
Dia lalu mengaku kecewa dengan keputusan Kanselir Austria, Sebastian Kurz yang lebih memilih menyampaikan skandal ini kepada publik, dibanding menanyakan langsung kepada pemerintah Rusia.
"Austria harus menghubungi Rusia secara resmi untuk keprihatinan mereka mengenai kemungkinan ancaman terhadap keamanan nasionalnya. Duta Besar Austria untuk Moskow dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia untuk memberikan penjelasan mengenai hal ini," ucap Lavrov, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (9/11).
"Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, mitra Barat kami telah membuat aturan untuk menuduh kami secara terbuka, menuntut penjelasan publik tentang pertanyaan tentang apa yang tidak kami ketahui," sambungnya.
Sebelumnya, Kurz mengatakan bahwa pihak berwenang Austria melakukan penyelidikan atas kegiatan seorang pensiunan kolonel militer, yang menyampaikan informasi tentang krisis migrasi, penerbangan militer Austria dan sistem artileri ke badan intelijen Rusia. Kurz menyatakan, kolonel itu menjadi mata-mata Moskow dari tahun 1990-an sampai tahun ini.
(esn/inf)