Budayawan Radhar Panca Dahana
INFILTRASI - Tak bisa dipungkiri kasus hoaks Ratna Sarumpaet membuka mata semua pihak bahwa politik saat ini rentan disusupi kebohongan demi kepentingan tertentu. Budayawan Radhar Panca Dahana bahkan menyebut hoaks Ratna menjadi representasi dan simbol dari realitas politik itu sendiri.
"Memang tidak semua tapi mereka itu memainkan retorika yang kadang menyembunyikan kenyataan seseungguhnya demi kepentingan memengaruhi masyarakat," ungkapnya dalam Prime Talk Metro TV, Kamis, 8 November 2018.
Radhar mengatakan elit dan politikus saat ini lebih memilih mengedepankan kepentingan untuk mendapatkan kekuasaan ketimbang menciptakan pendidikan politik yang bagus. Segala taktik digunakan termasuk membuat kebohongan politik seolah menjadi sesuatu yang lumrah.
"Makin banyak kebohongan disebarluaskan melalui media sosial seolah itu normal, lumrah. Elite politik (seakan) mendapatkan legitimasi secara kultur dan sosial untuk melakukan hal itu," kata dia.
Politik santun, ujar Radhar, sudah menjadi barang langka di Indonesia. Cara-cara pragmatis dan oportunistik terus dibangun untuk mengeliminasi kebudayaan masyarakat yang santun dalam bicara atau bertindak.
Radhar mengaku sangsi kultur berpolitik santun bisa dibangun dan diteruskan di dalam negeri. Kenyataannya, politik yang seharusnya dibentuk secara perlahan dengan mengadopsi kearifan lokal tidak dilakukan. Yang terjadi politikus cenderung menggunakan acuan bahkan nilai-nilai yang berlaku di negara lain yang tidak pas dengan jati diri bangsa.
"Kita (seperti) mau bunuh diri dengan membunuh kultur kita yang sudah lama dipelihara dengan cara seperti ini. Tidak ada kesantunan, harga diri, dan kesopanan dalam bertutur kata. Jati diri yang seharusnya ditunjukkan sebagai negara dengan berbagai suku bangsa justru dilakukan dengan sesuatu yang negatif dan destruktif," ungkapnya.
(mel/inf)