Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Agustini Rahayu
INFILTRASI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin rajin mengeksplorasi pasar wisatawan Eropa. Hal ini terlihat dari masifnya program yang dilakukan. Sebarannya pun merata diseluruh Eropa. Terbaru, Kemenpar menggelar kegiatan Misi Penjualan di Polandia.
Di Polandia, sales mission Kemenpar menyasar 2 kota sekaligus. Ada Kota Lodz dan Warsawa yang akan disambangi pada 8 dan 9 November 2018.
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Agustini Rahayu, kegiatan ini merupakan sinergi antara Kemenpar dengan KBRI di Warsawa.
Sales Mission dilaksanakan sebagai bentuk promosi destinasi pariwisata Indonesia di negara non-target pasar utama. Tujuannya untuk menjaring incremental pax wisatawan asal Eropa lainnya.
“Polandia mempunyai potensi yang cukup besar. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi peningkatan yang stabil dalam angka kunjungan wisatawan asal Polandia ke Indonesia,” jelas Agustini
Meskipun Polandia merupakan negara non target, tidak berarti Kemenpar tampil setengah hati. Hal ini terlihat dari diboyongnya 12 industri pariwisata. Mereka adalah Tour Operator/Travel Agent serta Akomodasi. Para pelaku industri pariwisata ini akan dipertemukan dengan 30 industri pariwisata Polandia.
“Kegiatan Misi Penjualan di Polandia diharapkan dapat mendorong brand awareness dan media exposure. Terutama untuk membantu promosi pariwisata Indonesia. Caranya dengan memberikan informasi yang benar mengenai destinasi pariwisata Indonesia. Selain itu, ada juga Table Top meeting. Dari kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin kerjasama bisnis untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asal Polandia ke Indonesia,” jelas Agustini.
Stabilnya statistik peningkatan kunjungan wisatawan asal Polandia,membuat Kemenpar optimis akan mendapatkan hasil positif.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenpar, pada 2016 Polandia menyumbang 26.563 wisman. Jumlah ini tumbuh 38% dari tahun 2015. Sementara tahun 2017, terdapat lebih banyak wisatawan Polandia yang mengunjungi Indonesia. Mencapai 28.248 wisman. Atau, meningkat 6% dari tahun 2016.
Target besar memang telah dicanangkan Kemenpar bagi pasar Eropa. Hal ini berkaca pada angka statistik kunjungan wisman Eropa di tahun 2017. Wisatawan asal Eropa menyumbang sekitar 1.862.231 wisatawan sepanjang 2017. Angka tersebut diprediksi terkatrol positif di tahun 2018. Pasalnya larangan terbang atas maskapai nasional kini juga telah dihapus. Artinya pasar wisatawan Eropa kini semakin terbuka untuk di eksplore lebih dalam lagi.
“Untuk 2018, Kemenpar menetapkan target sebanyak 2.200.000 wisman asal Eropa. Segala bentuk kesempatan akan kami maksimalkan untuk merayu pasar wisatawan asal Eropa,” pungkas Agustini.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, wilayah Eropa terus menunjukkan tren positif selama beberapa tahun terakhir. Inggris, Perancis, Jerman, Belanda dan Rusia adalah lima besar pasar Eropa untuk Indonesia. Statistik menunjukkan nilai pasar wisatawan dari negara-negara tersebut mencapai lebih dari 1 juta dolar AS dengan rata-rata lama menginap hampir dua minggu (13,97 hari).
“Kemampuan spending wisatawan Eropa cukup besar. Kedatangan mereka tentunya menguntungkan perekonomian. Bukan hanya pihak hotel saja yang untung, sektor kuliner, sektor transportasi, bahkan UMKM yang menjual souvenir akan kebagian manfaatnya. Untuk itu kami terus berusaha melebarkan sayap ke negara-negara Eropa lainnya,” ujar Menpar.
(fjr/inf)