# Group 1 User-agent: Googlebot Disallow: /nogooglebot/ # Group 2 User-agent: * Allow: / Sitemap: https://www.infiltrasi.com/sitemap.xml
Latest News
Saturday, November 17, 2018

Nurdin Abdullah: NTT dan Sulsel Tak Bisa Dipisahkan

Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah



INFILTRASI – Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah bersama Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat hadir dalam puncak HUT ke-42 Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Jumat (16/11) di Markas Korem 161/Wira Sakti Kupang.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengajak semua warga KKSS untuk berperan aktif mendukung program-program strategis dan brilian dari Gubernur NTT. Ditegaskan NTT dan Sulawesi Selatan tidak bisa dipisahkan. Ia mengatakan dirinya sejak kecil tinggal serumah dengan warga NTT. “Sampai hari ini banyak keluarga saya di NTT,” katanya.

Nurdin pun menitipkan warga KKSS yang ada di NTT kepada Gubernur NTT. Ia juga berharap Gubernur NTT memberikan dukungan agar warga Sulawesi Selatan yang ada di NTT ikut berpartisipasi dalam percepatan pembangunan di NTT. “Ke depan ada banyak hal yang kita kerja sama. Saya mendapatkan ide brilian dari Gubernur NTT. Apa yang menjadi keunggulan NTT kita akan adopsi begitu pun sebaliknya,” jelas Nurdin. Ia juga meminta seluruh warga Sulawesi Selatan tidak merasa sebagai orang Sulawesi Selatan, tetapi sebagai orang NTT.

Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya mengaku sangat bangga dengan kehadiran Gubernur Sulawesi Selatan di Kupang. Viktor mengatakan pembangunan tidak dapat berkembang kalau hanya dikerjakan oleh seorang atau bangsa itu sendiri. Sejarah dimana Afrika Selatan dijajah oleh orang kulit putih, tapi di saat orang kulit hitam jadi Presiden tidak sekali pun membalas kejahatan yang telah dilakukan oleh orang kulit putih karena mempertimbangkan sungguh-sungguh bahwa balas dendam adalah malapetaka. Dengan sinergitas antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan membuat perkembangan yang sangat luar biasa. Begitu juga di NTT. Tidak akan bisa maju kalau hanya orang asli. Di dunia manapun tidak akan maju kalau hanya orang asli. “Kita tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, tapi jadikan perbedaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan serta bersinergi membangun daerah ke depannya menjadi lebih baik,” tandasnya.

Dijelaskan, berbicara tentang keberagaman, NTT adalah miniatur Indonesia sesungguhnya. Oleh sebab itu NTT adalah perwujudan dalam mewujudkan semangat keragaman Indonesia dalam sebuah provinsi. Viktor berharap ke depan KKSS terus maju dan jaya.

Pada puncak acara HUT ke-42 kemarin, digelar jalan sehat dan donor darah. Jalan sehat mengambil start dari Makorem Wira Sakti dan melintasi Jalan W. J. Lalamentik, Jalan El Tari, Jalan Polisi Militer, menuju GOR Oepoi, kembali ke Jalan W. J. Lalamentik dan finis di Makorem.

Ketua BPW KKSS NTT H. M. Darwis mengatakan puncak HUT KKSS ini kali ini berbeda karena dihadiri dua gubernur. “Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur NTT yang telah bersedia hadir. Dengan kehadiran ini juga menjadi penyemangat kita dalam membangun Provinsi NTT,” ujarnya.

Dijelaskan, menginjak usia KKSS yang ke-42 tahun, KKSS telah banyak menunjukkan kiprahnya memberikan kontribusi kepada pemerintah, warga KKSS dan masyarakat pada umumnya. Kontribusi penting yang telah diberikan kepada Pemerintah Provinsi NTT yakni menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data yang ada jumlah warga KKSS bermukim di Provinsi NTT sekitar 90 ribu jiwa yang didominasi profesi sebagai nelayan dan pedagang. Kontribusi lainnya dari warga KKSS, lanjut H. M. Darwis, membantu pemerintah dalam mendistribusikan kebutuhan pokok masyarakat. Warga KKSS memiliki semboyan “Sekali layar terkembang pantang biduk surut ke pantai”. “Orang Sulawesi kalau sudah bermukim di NTT, maka dia telah membangun dan beranak-pinak. Bahkan sampai meninggal pun akan dikubur di NTT,” ujarnya.

Sementara itu Awang Notoprawiro yang juga ikut dalam jalan gembira HUT ke-42 KKSS ini menilai kegiatan yang dilaksanakan KKSS NTT semakin mempererat kekeluargaan anggota KKSS. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif karena bisa mengumpulkan warga KKSS dalam jumlah yang sangat banyak. “Silaturahmi dan kekeluargaan akan terjaga dengan baik,” ujar Awang yang menyumbang satu unit sepeda motor hadiah untuk peserta jalan gembira.

Menurut Awang, ada nilai-nilai dari KKSS yang bisa menjadi teladan yakni semangat perjuangan untuk sukses di daerah rantauan. Orang Makassar, kata Awang, terkenal sebagai perantau yang hebat. Selalu sukses di daerah rantauan dan tetap menetap. Tidak ada niat untuk kembali ke kampung halaman setelah sukses di rantau. “Ini kita bisa lihat pada anggota KKSS NTT,” ujar Awang.

Beragam Hadiah Menarik

Pada puncak HUT ke-42 KKSS, kemarin, digelar jalan sehat dengan doorprize. Jalan sehat diikuti ribuan orang. Hadiah yang disiapkan yakni tiga unit sepeda motor Yamaha M3 dan Honda Beat serta hadiah menarik lainnya. Hadiah utama yang disediakqn panitia adalah satu unit kapal motor yang disumbang oleh Galangan Kapal Bumi Flobamora Permai.
Proses penarikan kupon berhadiah dilakukan setelah jalan sehat berlangsung. Jalan sehat dilepas oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah.

Hadia utama berupa satu unit kapal motor menjadi milik Marlince yang diketahui merupakan salah satu karyawan di Galangan Kapal Bumi Flobamora Permai. Kuponnya ditarik oleh Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah. Perayaan HUT KKSS tersebut juga diwarnai aksi sosial donor darah. Usai pembagian hadiah para peserta dan pejabat yang berjumlah kurang lebih seribu orang itu langsung membubarkan diri untuk mengikuti salat Jumat.

(fjr/inf)
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Nurdin Abdullah: NTT dan Sulsel Tak Bisa Dipisahkan Rating: 5 Reviewed By: Infiltrasi