Ketum PP Muhammadiyah Yang Baru Terpilih Jamin Netralitas Jelang Pemilu 2019
INFILTRASI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda (PP) Muhammadiyah terpilih, Sunanto memastikan netralitas PP Pemuda Muhammadiyah jelang pemilu 2019. Cak Nanto, sapaan akrabnya, juga mendukung imbauan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang meminta PP Pemuda Muhammadiyah berdiri di atas semua warna politik.
"Semua kader harus menjaga khitah Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan calon presiden," kata Cak Nanto kepada wartawan, Kamis (29/11).
Sunanto juga memastikan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Selama berkarier, putera Sumenep itu juga mendedikasikan diri di JPPR sejak 1999.
"Tentunya, saya menghormati aturan AD/ART di Muhammadiyah, JPPR akan saya tinggalkan," kata Sunanto.
Cak Nanto juga memastikan akan memberikan pendampingan hukum kepada mantan pendahulunya, Dahnil Anzar Simanjuntak. Sunanto mengatakan, bersama kepengurusan barunya, ia akan mempelajari bagaimana kasus dana kemah ini berjalan, baik dari versi pengurus PP Pemuda Muhammadiyah, ataupun dari kepolisian.
"Kami pelajari sebaiknya. Kami akan memberi pendampingan, jika Bang Dahnil juga berkenan didampingi oleh kepengurusan," ujarnya.
Alumnus Pondok Pesantren Sobron, Jawa Tengah, ini terpilih menjadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 lewat Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Rabu (28/11) malam.
Dalam perhitungan surat suara, Cak Nanto menang meyakinkan meninggalkan dua pesaing lainnya Ahmad Fanani dan Ahmad Labib. Fanani memperoleh 266 suara dan Ahmad Labib mendapatkan 292 suara. Sedangkan Sukron dan Faisal masing-masing mendapatkan 2 suara. Sementara Andi Fajar 0 suara.
(ain/dea/inf)