# Group 1 User-agent: Googlebot Disallow: /nogooglebot/ # Group 2 User-agent: * Allow: / Sitemap: https://www.infiltrasi.com/sitemap.xml
Latest News
Tuesday, November 13, 2018

Gerindra Sebut Langkahi Mayat Bukan Dosa, Hanura: Apa Jadinya Kalau Prabowo Meninggal, Lalu Ada Yang Melangkahi?!

Ketua DPP Partai Hanura Inaz N Zubir



INFILTRASI - Polemik Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno terkait aksinya yang melangkahi makam KH. Bisri Syansuri tokoh yang dihormati kalangan Nahdatul Ulama berbuntut panjang. Sejumlah protes terus mengalir. Demikian juga dengan pembelaan yang gigih dari para politisi Gerindra. Hal ini membuat Ketua DPP Partai Hanura Inas N Zubir mereaksi keras.

Inaz menilai, Tim pemenangan Prabowo - Sandi arogan menyikapi protes dari berbagai pihak, termasuk kritik Gus Fallah pengurus PBNU soal Sandi

"Arogansi tim pemenangan Prabowo Sandi terulang kembali, dimana pada kasus boyolali mereka menolak meminta maaf dengan tegas karena menganggap diksi “tampang boyolali” bukan penistaan. Demikian dikatakan Ketua DPP Partai Hanura Inas N Zubir melalui pesan singkat yang diterima Infiltrasi News, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Langkahi Makam KH Bisri Syansuri, PBNU Sebut Sandiaga Tak Paham Kultur Bangsa

Menurut Inas, sekarang terulang kembali arogansi tersebut, yakni tim pemenangan Prabowo Sandi meradang ketika Sandiaga Uno dikritik oleh pengurus PBNU lalu menganggap hal yang lumrah dan  biasa tentang peristiwa ugal-ugalan Sandiaga Uno yang telah melangkahi makam salah satu pendiri NU, yakni Kiai Bisri Syansuri, bahkan menantang pengurus PBNU untuk menyebutkan dalil dari Al-Quran atau Al-Hadist yang melarang dilangkahi-nya makam seseorang.

Dikatakan Inas, persoalan bukan kepada ada atau tidaknya dalil, melainkan adalah adab dalam berziarah.
"Rasulullah saja pernah menegur seseorang yang menggunakan sandal ketika berziarah, apalagi melangkahi makam dengan alas kaki", ujarnya.

Baca juga: Soal Kritik PBNU ke Sandi, Gerindra: Melangkahi Mayat Tokoh Bukan Dosa!

Lebih lanjut, Inas membandingkan jika kasus serupa terjadi dengan Prabowo, lalu ada yang melangkahi. Tentu saja semua kader Gerindra akan marah.

"Apa jadinya jika suatu ketika Prabowo Subianto meninggal dunia, lalu ada pelayat yang melangkahi mayatnya ketika melayat? Apakah kader Gerindra tidak akan marah? Saya yakin semua akan marah, begitu juga dengan kader-kader dan pengurus NU, mereka pasti tersinggung dengan tingkah laku Sandiaga Uno tersebut," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, politisi Partai Gerindra Sodik Mujahid turut mengomentari kritik PBNU dan mengatakan melangkahi mayat bukan dosa. Sodik bahkan menantang Pengurus PBNU Gus Fallah untuk mengecek Alquran dan hadis.
"Jika benar, silakan cek Alquran dan hadis yang kuat dan sahih, adakah larangan melangkahi makam? Itulah pegangannya. Menurut semangat Alquran dan semangat ajaran Rasulullah SAW, melangkahi mayat tokoh bukan dosa dan bukan berarti tidak menghargai tokoh tersebut," ujar politikus Gerindra itu.

(lin/inf)

  • Facebook Comments
Item Reviewed: Gerindra Sebut Langkahi Mayat Bukan Dosa, Hanura: Apa Jadinya Kalau Prabowo Meninggal, Lalu Ada Yang Melangkahi?! Rating: 5 Reviewed By: Infiltrasi