Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Humprey Djemat bersama petinggi partai membacakan hasil Mukernas III PPP di jalan Talang, Jakarta, Jumat (16/11)
INFILTRASI – Konflik internal di tubuh Partai Persatuan Pembangunan kembali meruncing. PPP versi mukhtamar Jakarta yang kini di ketuai Humphrey R. Djemat usai menerima kepemimpinan dari Djan Faridz gagal islah dengan PPP hasil mukhtamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.
Menurut Humphrey, kata islah tidak tercapai karena kubu Romi menampiknya.
“Pihak Romahurmuziy menolak mentah-mentah solusi islah. Bahkan mau memperkarakan kita. Bagaimana kita mau islah kalau pihak yang satu tidak mau,” ujarnya di Sekretariat DPP PPP, Jalan Talang No 3, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).
Humphrey menambahkan upaya islah dilakukan sebelum Mukernas III Jakarta dilakukan. Namun upayanya tidak direspon baik kubu Romi. Humphrey bahkan mengaku dihalangi menggelar Mukernas III di hotel.
“Ada surat yang ditandatangi Romahurmuziy untuk tidak mengizinkan pihak hotel untuk Mukernas III di tempat tersebut. Dan kita juga mendapat pemberitahuan dari pihak hotel da kepolisian untuk tidak mengizinkan mukernas di lakukan di sana,” imbuhnya.
Mantan kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu mengaku siap berperkara hukum dengan pihak Romi jika digugat secara pidana.
“Begini kita sudah empat tahun konflik dan secara hukum terus menerus. Kita sudah pernah mengalami di mana kita sudah memiliki kekuatan hukum yang sempurna. Tapi rupanya angin tidak berpihak kepada kita. Bagi kita tidak masalah (beperkara),” tandasnya.
(ikbal/mb/inf)
