Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey
JAKARTA - Sejalan dengan peningkatan optimisme konsumen memasuki musim ramadan tahun ini, kondisi yang lebih baik juga dirasakan sejumlah pengusaha. Para pengusaha menilai, kondisi ramadan dan lebaran tahun ini lebih baik dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, terdapat peningkatan signifikan penjualan ritel pada periode ramadan tahun ini, khususnya pasca pencairan tunjangan hari raya (THR) bagi pegawai negeri sipil (PNS), TNI, Polri, dan pensiunan.
Di pekan ketiga ramadan lanjut Roy, terjadi peningkatan penjualan mencapai 15%-20% dibanding pekan sebelumnya.
"Kami dengar ada lonjalan transaksi hingga sebesar itu dibanding pekan sebelumnya," kata Roy kepada wartawan, Rabu (6/6).
Bahkan, pihaknya berani menargetkan kontribusi periode puasa dan lebaran tahun ini bisa menyumbang 40% dari target sepanjang 2018, jauh lebih tinggi dibanding 2017 yang masih satu digit.
Roy menyebut, kontribusi penjualan ritel ramadan dan lebaran tahun lalu terhadap total target sepanjang 2017 hanya berkisar 5%-6%, dari yang biasanya 15%.
Makanya, "Kondisi 2017 merupakan pencapaian terendah dari industri ritel selama 10 tahun terakhir," tambah dia.
Roy pun optimistis, target penjualan tahun ini akan lebih baik, yaitu bisa mencapai sekitar 8%-9% year on year (YoY) yang didorong sejumlah event di tahun ini. Pertumbuhan itu dua kali lipat dibanding pertumbuhan tahun 2017 yang hanya sekitar 4,5%-5% YoY.
Hal yang sama juga disampaikan oleh akil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe.
Menurut Juan, komoditas pangan tahun ini lebih terkendali dibanding tahun lalu sehingga harga-harga tidak mengalami lonjakan. "Itu menunjukkan indikasi bahwa pertumbuhan di sektor pangan akan jadi lebih menarik," kata Juan.
Sepanjang Januari-Mei 2018, pertumbuhan industri pengolahan makanan mencapai 10% YoY, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 6%-7% YoY. Makanya, Juan pede menargetkan pertumbuhan industri pengolahan makanan naik 12%-13% YoY sepanjang 2018.
(knt/in)