Rakornas Presidium Alumni 212
JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 merekomendasikan nama pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai calon presiden (capres) di tahun 2019 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, nama Rizieq sebagai capres berada di urutan teratas mengalahkan nama lain seperti Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua MPR, Zulkifli Hasan yang turut direkomendasikan.
Pengamat politik Populi Center, Usep S Ahyar menilai diskursus pencalonan Rizieq sebagai capres hanya sebatas wacana belaka yang tak mungkin terwujud.
Ia menganggap pencalonan ini hanya sebatas manuver untuk menaikkan posisi tawar politik di hadapan pemerintahan Joko Widodo agar jeratan hukum yang menimpa Rizieq bisa dihentikan.
Baca: Alumni 212 Daulat Rizieq Sihab jadi Capres 2019
"Harus dilihat lebih jauh, mereka ingin [Rizieq] bebas dari jeratan hukum. Kemudian membuat suatu manuver politik dengan mencalonkan sebagai calon presiden yang ingin membuat bargaining kepada pemerintah atau yang lain, ingin bebas dari jeratan itu," kata Usep, Rabu (30/5).
Usep menyakini kelompok PA 212 maupun partai politik lain sadar betul peluang untuk mencalonkan Rizieq sebagai capres hanya sebatas angan dan tak akan terjadi.
Menurut dia, potensi Rizieq menjadi calon presiden masih sangat jauh dari kenyataan. Sebab, popularitas yang dimiliki Rizieq saat ini belum cukup sebagai syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Usep mengatakan berbagai faktor pertimbangan dibutuhkan untuk menjadi calon presiden, seperti harus didukung partai politik yang menguasai 20 persen kursi di DPR.
Baca: Ferdinand Hutahaean: Demokrat Tak Akan Usung Rizieq Shihab jadi Capres
Sementara status Rizieq saat ini bukan merupakan kader dari partai politik dan belum mendapatkan dukungan dari partai politik manapun. Terlebih lagi, para kader partai politik lainnya saling 'berebut' menjadi capres maupun cawapres untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.
"Agak berat kalau lihat konstelasi parpol yang ada di Indonesia, kader-kadernya sendiri aja yang punya kapasitas bisa jadi capres dibanding Rizieq banyak, ada Prabowo ada yang lain. Bahkan banyak tokoh parpol yang ngantri buat jadi capres atau cawapres," kata Usep.
Tak hanya itu, Usep juga mengatakan Rizieq belum memiliki elektabilitas yang tinggi sehingga dapat diperhitungkan sebagai capres ketimbang nama Prabowo maupun Zukifli Hasan.
(cn/in)