ilustrasi
MOSKOW - Uni Eropa berencana untuk beralih ke euro untuk pembelian minyak dari Iran, dan menyingkirkan dolar AS karena di saat kedua belah pihak berusaha mempertahankan perdagangan bilateral di hadapan kemungkinan sanksi Amerika.
"Saya mengetahui informasi bahwa Uni Eropa akan menggeser dolar AS dan beralih ke euro untuk membayar minyak mentah dari Iran," demikian disebutkan situs RT Rusia pada Rabu (16/5/2018), mengutip sumber diplomatik yang berbicara secara anonim kepada kantor berita Sputnik.
Iran mengekspor sekitar 450.000 barel per hari (bpd) minyak mentah ke Eropa dan sekitar 1,8 juta barel per hari ke Asia. Republik Islam Iran telah meningkatkan produksi minyaknya hampir 1 juta barel per hari sejak kesepakatan nuklir mencabut sanksi Barat pada Januari 2016.
Departemen Keuangan AS telah menginstruksikan negara-negara untuk mengurangi secara signifikan impor minyak mereka dari Iran selama enam bulan ke depan untuk mempertimbangkan kemungkinan sanksi. Washington telah menyatakan sanksi terhadap Iran akan mulai berlaku mulai 5 November.
Klien minyak utama Iran di Eropa adalah Italia, Perancis, Yunani, Spanyol, Polandia, dan Turki. Turki adalah pengimpor terbesar dengan 250.000 barel per hari, disusul oleh Yunani pada 120.000 barel per hari dan Perancis antara 70.000-100.000 barel per hari.
Para analis Barat memperkirakan ekspor minyak Iran sekitar 500.000 barel per hari akan terganggu pada November tahun ini, tetapi Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zangeneh menyatakan pengiriman tidak akan terpengaruh.
(prs/in)