Kim Jong-un
WASHINGTON - Pemerintah AS telah memberlakukan paket sanksi terbesar terhadap Korea Utara, di mana menghukum lebih dari 50 perusahaan pelayaran.
Pemerintah AS, seperti dilansir The Associated Press, Jumat (23/2/2018) mengumumkan sanksi terhadap 56 perusahaan pelayaran, transportasi laut dan beberapa pebisnis yang terkait dengan Korea Utara.
Tujuan dari sanksi ini adalah untuk memberikan tekanan terbesar terhadap program nuklir dan rudal Pyongyang.
Dalam hal ini, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahannya sedang memberlakukan sanksi terbesar terhadap Korea Utara untuk mengubah perilaku negara itu.
Departemen Keuangan AS telah menambahkan 27 perusahaan pelayaran, 28 kapal dan satu individu ke dalam daftar sanksinya atas tuduhan memiliki hubungan dengan Korea Utara.
Perusahaan-perusahaan yang disanksi berasal dari Cina, Korea Utara, Singapura dan Taiwan.
Sejak uji coba pertama nuklir Korea Utara pada tahun 2006, AS dan Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan beberapa putaran sanksi terhadap negara tersebut.
Ketegangan antara AS dan Korea Utara diperburuk oleh pendekatan konfrontatif Presiden Trump. Dia berulang kali mengancam Korea Utara dengan serangan militer.
(rm/inf)
