Jet tempur Rusia SU-57
MOSKOW - Pada malam Defender of the Fatherland Day, Kementerian Pertahanan Federasi Rusia mengirim beberapa pesawat jet tempur siluman generasi kelima Su-57 ke pangkalan udara Khmeimim, Suriah. Namun, kedatangan jet tempur tercanggih Moskow itu bukan untuk misi tempur melainkan uji coba sistem radar.
Su-57 sejatinya telah dikembangkan sejak awal tahun 2000-an, namun belum diadopsi untuk layanan tempur militer. Menurut informasi yang dilansir surat kabar Kommersant, alasan lain pengerahan pesawat itu ke langit Suriah adalah untuk menunjukkan dengan jelas kemampuan industri pertahanan Rusia.
Kremlin maupun Kementerian Pertahanan setempat masih enggan berkomentar soal pengerahan diam-diam jet-jet tempur siluman generasi kelima itu meski sudah terdeteksi sejak pekan lalu. Namun, sumber militer kepada surat kabar Kommersant membenarkan keberadaan empat Su-57 di Suriah.
Baca: Militer Rusia Diduga Mengerahkan Jet Tempur Tercanggih Su-57 ke Suriah
Menurut laporan media Rusia tersebut, Su-57 menguji sistem radar dan radar EW, bukan digunakan untuk operasi tempur penuh di Suriah. “Kami ada dalam cerita ini di sana,” kata sumber militer Moskow.
Dikembangkan oleh Sukhoi Design Bureau mulai tahun 2001, Su-57 atau dikenal sebagai PAK-FA menjalani uji coba pertama pada tahun 2010. Pada Desember 2017 pesawat itu melakukan penerbangan pertama dengan mesin baru.
“Dengan mempertimbangkan program uji coba yang diumumkan, Kementerian Pertahanan memutuskan untuk mengirim pesawat tempur tersebut ke Suriah pada bulan Februari, secara formal terhitung sampai Defender of the Fatherland Day tiba,” ujar sumber militer Moskow.
Kepala Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Rusia, Ruslan Pukhov, percaya bahwa ada beberapa alasan untuk mengirim Su-57 ke Suriah. ”Pertama-tama, kita berbicara tentang tes dan tes yang direncanakan. Kendaraan membutuhkan tempur,” katanya.
Namun, pengerahan itu juga berisiko.”Dari sudut pandang operasi di Suriah mengirim Su-57 sekarang tidak perlu, namun, untuk berbicara tentang hasil dari penerapan akan tersedia hanya pada hasilnya,” ujarnya.
Analis Igor Korotchenko mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, yang dilansir Selasa (27/2/2018), tujuan utama pengerahan Su-57 adalah untuk menguji sistem radar mereka pada target sebenarnya di langit di atas Suriah, termasuk F-22 AS dan F-35 Lighting II yang diimplementasikan oleh Israel.
(mas/inf)