ilustrasi
INDOPOST, SEOUL - Pemerintah Korea Utara (Korut) melalui medianya, KCNA, mengecam laporan televisi Jepang yang melaporkan bahwa sekitar 200 orang tewas setelah terowongan bawah tanah di situs uji coba senjata nuklir Punggye-ri runtuh. Terowongan dilaporkan runtuh akibat tes keenam senjata nuklir 3 September.
“Ini laporan palsu,” tulis media pemerintah Pyongyang yang dikutip Reuters, Jumat (3/11/2017). Media pemerintah itu mengatakan, laporan yang disiarkan stasiun televisi Asahi Jepang dimaksudkan untuk memfitnah Korea Utara dan kemajuan pembangunan senjata nuklirnya.
Laporan televisi Jepang itu muncul pada Selasa, 31 Oktober 2017 lalu dengan mengutip sumber di Korea Utara. Televisi itu melaporkan bahwa sebanyak 100 orang tewas di dalam terowongan, dan 100 orang lainnya dilaporkan tewas saat hendak ditolong regu penyelamat.
Insiden, menurut laporan televisi itu, terjadi saat orang-orang melakukan pembangunan di terowongan bawah tanah di lokasi uji coba senjata nuklir pada 10 Oktober 2017.
Uji coba keenam senjata nuklir Korea Utara pada 3 September kemudian disalahkan sebagai penyebab runtuhnya terowongan bawah tanah yang menciptakan kerusakan serius di wilayah tersebut.
Tidak ada pejabat Pyongyang yang saat itu mengonfirmasi laporan stasiun televisi Jepang. Namun, para ahli sejak sebulan lalu telah mengkhawatirkan runtuhnya situs tersebut sejak uji ledak bom hidrogen yang oleh Korut diklaim sebagai “keberhasilan yang sempurna”.
(mas/indo)