Target Bulog Riau Dirikan 1.000 Rumah Pangan Kita
INDOPOST, RIAU - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau - Kepri menargetkan pendirian 1.000 Rumah Pangan Kita (RPK) pada tahun ini dalam rangka mendekatkan bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat atau memotong jalur distribusi agar tidak terjadi kenaikan harga. Hal itu dikatakan oleh Humas Bulog Divre Riau Kepri, Hendra Gunafi kepada media, Selasa (3/10/2017).
Dia mengatakan kehadiran RPK di masyarakat berperan sebagai target untuk menyebarkan stok komoditi-komoditi yang dimiliki dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok.
"Sampai saat ini sudah didirikan sebanyak 750 RPK dan umumnya atau sebanyak 400 RPK berada di Pekanbaru," ungkapnya.
Menurutnya, sebagai rekanan Bulog, komoditi yang dijual di RPK adalah komoditi yang juga ada di Bulog seperti minyak goreng, gula, bawang putih, beras dan daging beku dengan harga yang ditawarkan untuk setiap komoditi itu lebih murah daripada harga di pasaran.
"Jadi karena keberadaannya sangat perlu maka RPK ditargetkan berada disetiap masing – masing RW yang dimaksudkan untuk mengurangi kompetitor di lingkungan yang sama. Keberadaan RPK diharapkan dapat menjadi outlet secara maksimal untuk menjual komodoti yang tersedia di Bulog," urainya.
Pada kesempatan itu dijelaskan, walaupun Provinsi Riau dan Kepulauan Riau bukan daerah sentra tanaman padi, namun Bulog pada tahun 2017 ini menargetkan penyerapan gabah sebanyak 5.000 ton, sampai bulan September 2017 sudah teralisasi sebanyak 3.200 ton.
"Kami optimis bisa mencapai target sampai akhir tahun, di dua tahun terakhir serapan memang belum optimal, hanya 1000 ton, yaitu mengalami kenaikan hingga 300 persen," jelasnya.
Hendra Gunafi mengakui Bulog menyerap beras petani lokal dengan harga beli sebesar Rp 7.300 per kilogram dan terus menghimbau petani, menjual gabah ke Bulog, bukan ke tengkulak, sehingga bisa mendapatkan harga beli lebih baik dan bisa menjaga ketersediaan beras di pasaran.
"Selain itu, untuk menjaga ketersediaan produksi beras lokal, Bulog juga bersama dinas pertanian, badan ketahanan pangan dan TNI AD yang sudah berkomitmen menjaga pengembangan padi dan beras lokal, kerja sama bahkan dilakukan bersama satuan tugas pangan dalam rangka pengadaan dan distrubisi agar terjadi keseimbangan," urainya.
(ts/indo)