Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira
INDOPOST, KUPANG - DPP PDIP telah menyiapkan sejumlah kriteria bagi pasangan calon (paslon) yang akan diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTT.
Salah satu kriteria, yakni tingkat penerimaan masyarakat NTT terhadap paslon.
Hal ini disampaikan Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira ketika dikonfirmasi awak media, Minggu ( 29/10/2017).
Menurut Hugo Pareira, dalam menentukan paslon yang akan diusung nanti dalam pilgub NTT tahun 2018, DPP PDIP menetapkan paling kurang tiga kriteria utama bagi paslon.
"PDIP tentu akan mempertimbangkan banyak faktor atau aspek bagi paslon. Pertimbangan ini menjadi dasar untuk pengambilan keputusan oleh DPP," kata Hugo.
Dia menjelaskan, pertimbangan pertama dari aspek akseptabilitas publik atau tingkat penerimaan masyarakat yang merupakan modal sosial yang dimiliki oleh kandidat.
Lebih lanjut, aspek ini dilandasi bahwa, pilkada yang akan digelar adalah pilkada langsung sehingga aspek penerimaan ini sangat penting menjadi pertimbangan DPP PDIP.
"NTT sendiri memiliki karakter sosio demografi dan politik yang khusus, di mana pluralitas budaya, suku dan agama yang linear dengan orientasi pilihan politik. Saya kira ini pertimbangan yang sangat penting bagi kami di DPP," katanya.
Sedangkan aspek kedua, Hugo mengatakan, aspek atau kriteria kedua bagi paslon yang akan diusung, adalah aspek konsolidasi politik partai.
PDIP menurut Hugo, menang pilkada harus juga seirama dengan konsolidasi politik untuk even-even politik berikut.
Karena itu, kandidat yang akan diusung harus sebagai perekat yang semakin menyolidkan partai serta membangkitkan militansi kader partai.
"Militansi kader ini harus dimotivasi oleh paslon yang akan diusung sehingga bukan saja pada pilkada nanti tetapi untuk kepentingan partai ke depan," katanya.
Dikatakan, aspek terakhir yang juga ditetapkan DPP PDIP bagi paslon yang hendak diusung oleh PDIP, adalah faktor kapabilitas individu paslon baik yang sudah melalui psikotes maupun aspek kerjasama dalam proses kampanye nanti serta di pemerintahan.
"DPP PDIP juga memperhitungkan bahwa paslon yang diusung nanti bukan hanya sekedar untuk menang tetapi paslon tersebut harus punya kapabilitas yang mumpuni untuk membawa perubahan untuk NTT yang lebih maju," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Hugo juga mengatakan, DPP PDIP segera mengundang pengurus DPD PDIP NTT untuk memaparkan hasil pemetaan politik menghadapi pilgub NTT 2018.
Kegiatan ini dibutuhkan DPP sebagai salah satu pertimbangan sebelum memutuskan pasangan calon.
Menurut Hugo, pihaknya telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap belasan figur yang telah mendaftar di PDIP.
"Fit and proper test sudah kita lakukan, sekarang kita masih melakukan sejumlah tahapan sesuai mekanisme internal partai sebelum diputuskan," kata Hugo.
Dijelaskan, salah satu tahapan yang akan dilakukan, yakni mendengar presentasi pemetaan politik pilgub di NTT.
"Kita rencana besok, Senin (30/10/2017), mengundang DPD PDIP NTT untuk paparkan tentang pemetaan politik di NTT jelang pilgub," ujarnya.
(tribunkupang/indo)