ilustrasi
INDOPOST, JAKARTA –Mulai Jumat (15/9) ini, uang tunai tak
berlaku lagi untuk membayar jalan Tol Jakarta-Tangerang. Jasa Marga
sebagai operator, secara bertahap memberlakukan sistem transaksi non
tunai (non-cash) di seluruh gerbang tol.
“Perubahan sistem transaksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap program gerakan nasional non-tunai (GNNT),” kata Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru, Kamis (14/9).
Ia menambahkan, transaksi pembayaran 100 persen non tunai yang berlaku di seluruh jalan tol akan berlaku 31 Oktober 2017. Secara umum, Jasa Marga membagi dua periode perubahan transaksi yang dimulai September hingga akhir Oktober 2017.
Jadwal pemberlakuan 100 persen pembayaran non tunai di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, yakni periode satu (15 September) diterapkan di GT Meruya Utara 4. Kemudian 16 September diterapkan di GT Meruya 2, GT Karang Tengah Barat 1 dan GT Karang Tengah Barat 2. Sedangkan 17 September diterapkan di GT Meruya Utara 1,
Pada 20 September diterapkan di GT Karawaci 4 dan 23 September 2017 di GT Ramp Kebon Jeruk 2. Pada 28 September 2017 di GT Tangerang 2.
Untuk periode kedua, 3 Oktober di GT Meruya. 16 Oktober 2017, GT Karawaci 1. Lalu 12 Oktober 2017 di GT Karawaci 3 dan 18 Oktober di GT Ramp Kebon Jeruk 1. Berikutnya 24 Oktober 2017 diberlakukan di GT Tangerang 1. Pada 27 Oktober di GT Bitung 1 dan 31 Oktober berlaku di GT Bitung 2.
“Penggunaan uang elektronik di gerbang tol akan mempersingkat waktu transaksi pengguna jalan karena lebih mudah dan praktis,” jelasnya.
Jika dibanding dengan transaksi manual, ia menambahkan penggunaan uang eletronik ini akan memangkas separuh waktu transaksi lebih cepat. Karena itu, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk segera beralih menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi di gerbang tol.
Presiden Mendorong
Presiden Jokowi mendorong jajarannya beralih menggunakan transaksi non tunai dalam proses keuangannya.
Menurut Jokowi, dalam persaingan global menuntut perbaikan dan kecepatan, penggunaan transaksi dimaksud dinilai dapat membantu.
“Dulu kami rintis di Jakarta, non cash transaction. Itu sangat membantu. Ini betul-betul kami harus rombak semuanya. Kami harus berani sehingga semakin cepat bergeraknya, semakin cepat memutuskan, dan tidak terjebak laporan-laporan,” kata Presiden saat membuka Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara.
(faisal/johara/indo)
“Perubahan sistem transaksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap program gerakan nasional non-tunai (GNNT),” kata Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru, Kamis (14/9).
Ia menambahkan, transaksi pembayaran 100 persen non tunai yang berlaku di seluruh jalan tol akan berlaku 31 Oktober 2017. Secara umum, Jasa Marga membagi dua periode perubahan transaksi yang dimulai September hingga akhir Oktober 2017.
Jadwal pemberlakuan 100 persen pembayaran non tunai di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, yakni periode satu (15 September) diterapkan di GT Meruya Utara 4. Kemudian 16 September diterapkan di GT Meruya 2, GT Karang Tengah Barat 1 dan GT Karang Tengah Barat 2. Sedangkan 17 September diterapkan di GT Meruya Utara 1,
Pada 20 September diterapkan di GT Karawaci 4 dan 23 September 2017 di GT Ramp Kebon Jeruk 2. Pada 28 September 2017 di GT Tangerang 2.
Untuk periode kedua, 3 Oktober di GT Meruya. 16 Oktober 2017, GT Karawaci 1. Lalu 12 Oktober 2017 di GT Karawaci 3 dan 18 Oktober di GT Ramp Kebon Jeruk 1. Berikutnya 24 Oktober 2017 diberlakukan di GT Tangerang 1. Pada 27 Oktober di GT Bitung 1 dan 31 Oktober berlaku di GT Bitung 2.
“Penggunaan uang elektronik di gerbang tol akan mempersingkat waktu transaksi pengguna jalan karena lebih mudah dan praktis,” jelasnya.
Jika dibanding dengan transaksi manual, ia menambahkan penggunaan uang eletronik ini akan memangkas separuh waktu transaksi lebih cepat. Karena itu, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk segera beralih menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi di gerbang tol.
Presiden Mendorong
Presiden Jokowi mendorong jajarannya beralih menggunakan transaksi non tunai dalam proses keuangannya.
Menurut Jokowi, dalam persaingan global menuntut perbaikan dan kecepatan, penggunaan transaksi dimaksud dinilai dapat membantu.
“Dulu kami rintis di Jakarta, non cash transaction. Itu sangat membantu. Ini betul-betul kami harus rombak semuanya. Kami harus berani sehingga semakin cepat bergeraknya, semakin cepat memutuskan, dan tidak terjebak laporan-laporan,” kata Presiden saat membuka Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara.
(faisal/johara/indo)