Pengamat Asal Inggris Sebut AS Adalah Masalah Sebenarnya di Semenanjung Korea
INDOPOST, LONDON - John Pilger, pengamat asal Inggris menuturkan, masalah sebenarnya di Semenanjung Korea bukanlah pada diri Korea Utara (Korut) atau Korea Selatan (Korsel), melainkan ada pada Amerika Serikat (AS).
"Lihat, masalahnya bukan Korut. Masalahnya bukan Rusia. Masalahnya bukan China. Masalahnya adalah AS," kata pria yang berprofesi sebagai jurnalis investigasi, dan juga pembuat film dokumen tersebut.
Dia menuturkan, ada sejumlah kesepakatan di masa lalu, antara Korut dan Korsel untuk mendenuklirisasi Korea. Namun, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (13/9). Menurutnya, AS mencoba masuk, dan merusak hal ini.
"Masalah untuk seluruh dunia sebenarnya, sekarang, adalah pencegahan (nuklir) AS. AS dahulu, selama Perang Dingin pertama, berbicara tentang pencegahan Uni Soviet, tapi tidak. Ini adalah pencegahan AS dan terus terang, itu selalu terjadi.
"Ini adalah rezim yang tidak dapat diprediksi, tapi sama sekali tidak ada keraguan bahwa jika Korut tidak mengembangkan senjata nuklir, mereka pasti akan diserang. Atau hal yang sama akan terjadi, sesuatu yang serupa terjadi pada Korut seperti yang terjadi pada Libya dan Irak, Suriah dan Afghanistan," ungkapnya.
Sementara itu mengenai sanksi baru yang dijatuhkan terhadap Korut, Pilger menyatakan sanksi tersebut tampaknya tidak akan berpengaruh besar pada Korut. Alasannya, Korut sudah bertahun-tahun hidup di bawah sanksi, dan juga embargo.
"Sanksi ini tidak bekerja pada Korut. Korut telah, selama bertahun-tahun, mengembangkan cara hidup, cara pembangunan, cara mengembangkan senjata strategisnya, mengetahui bahwa hal itu akan hampir dalam keadaan permanen pengepungan. Jadi, saya sama sekali tidak menganggap sanksi ini sama sekali," imbuhnya.
(esn/indo)