ilustrasi
INDOPOST, MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan
Moskow telah menangguhkan kesepakatan dengan Washington di Suriah, yang
bertujuan mencegah insiden di udara.
Seperti dilansir kantor berita IRNA,
Kemenlu Rusia dalam satu pernyataan hari Jumat (7/4/2017) mengumumkan
bahwa pihaknya menangguhkan kesepakatan dengan AS untuk mencegah
tabrakan di udara Suriah dalam merespon serangan rudal AS terhadap
pangkalan udara Suriah.
"AS telah menyerang pasukan militer Suriah dengan alasan insiden kimia di Provinsi Idlib," tambahnya.
AS,
tegasnya, memamerkan kekuatannya tanpa menunggu kejelasan tentang
insiden di Idlib dan melancarkan serangan rudal terhadap militer Suriah,
yang sedang memerangi terorisme internasional.
Kemenlu
Rusia menegaskan bahwa kehadiran pasukan AS di Suriah adalah pelanggaran
terang-terangan terhadap hukum internasional karena tanpa persetujuaan
dari pemerintah Damaskus dan keputusan Dewan Keamanan PBB.
Presiden
Donald Trump mengeluarkan perintah serangan ke Suriah tanpa menunggu
berakhirnya pembahasan tentang pelaku serangan kimia di Suriah oleh
Dewan Keamanan.
AS pada
Jumat dini hari, meluncurkan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang USS
Porter dan USS Ross yang bersiaga di Laut Mediterania dengan alasan
serangan kimia yang mencurigakan di Idlib.
(rm/indo)