Ilustrasi
INDOPOST, DAMASKUS - Salah seorang pegawai di Pangkalan Udara
Shayrat, Suriah mengatakan pangkalan itu rusak total dan militer Suriah
telah memberikan peringatan kepada AS.
Pegawai tersebut kepada Sputniknews,
media Rusia, mengatakan bahwa pangkalan Shayrat hancur dalam serangan
rudal AS pada Jumat (7/4/2017) dini hari dan pesawat-pesawat tempur di
sana juga rusak.
Pangkalan Udara Shayrat dilaporkan terbakar akibat serangan rudal AS.
Sementara
itu, militer Suriah dalam satu pernyataan mengumumkan bahwa balasan
mereka terhadap serangan rudal AS merupakan sebuah penegasan pada
operasi untuk menghancurkan teroris di Suriah.
Militer
Suriah menganggap para teroris sebagai pelaku serangan kimia di Provinsi
Idlib, dan menegaskan kelompok-kelompok teroris tertekan setiap kali
militer Suriah mencapai kemajuan dan kelompok tersebut kemudian
menggunakan senjata kimia.
"Tindakan
tidak rasional oleh AS dalam serangan rudalnya ke Suriah membuktikan
bahwa negara itu adalah sekutu kelompok teroris Daesh (Isis) dan Front
al-Nusra," tegas pernyataan tersebut.
Seorang
anggota Kongres AS, Tulsi Gabbard mengatakan, keputusan pemerintah Trump
untuk melancarkan serangan terhadap sasaran militer Suriah sebagai
gegabah dan kesalahan.
"Tindakan
keliru ini adalah sebuah keputusan gegabah yang hanya akan memperkuat Al
Qaeda dan organisasi-organisasi teroris lainnya di kawasan," tegasnya.
Menurut Gabbard, tindakan itu akan mendorong konfrontasi langsung AS dan Rusia yang berpotensi pecahnya perang nuklir.
(rm/indo)