# Group 1 User-agent: Googlebot Disallow: /nogooglebot/ # Group 2 User-agent: * Allow: / Sitemap: https://www.infiltrasi.com/sitemap.xml
Latest News
Wednesday, April 5, 2017

Menelisik Timeline Program Nuklir Korut

ilustrasi



INDOPOST, MILITER - Perhatian terhadap program nuklir Korea Utara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari Amerika Serikat.

Pemerintahan Barack Obama mengidentifikasi  Korea Utara sebagai masalah keamanan nasional utama dan hal itu diteruskan oleh pemerintahan Trump yang sepertinya mengarah pada tindakan yang lebih keras.

Beberapa pejabat keamanan Amerika percaya rezim Kim Jong un saat ini kemungkinan  memiliki rudal  nuklir yang mampu menghantam Amerika Serikat dalam waktu empat tahun ke depan. Kemampuan ini juga menjadi ancaman yang selalu menakutkan bagi negara-negara tetangga yang kebanyakan memiliki hubungan tidak baik dengan negara tertutup tersebut.

Meskipun sanksi internasional yang keras, negara miskin ini terbukti mampu mengembangkan persenjataan militer yang luas dan ancaman cyber tinggi serta perang kimia dan biologi.
Sejaran nuklir Korea Utara telah berjalan sejak lama dan mengalami pasang surut. Berikut time line program nuklir di negara tersebut.

1950
Program nuklir dimulai dengan bantuan dari Uni Soviet.

1969
Laporan intelijen China menunjukkan bahwa Pyongyang sedang melakukan upaya untuk mengembangkan senjata nuklir.

1974
Korea Utara bergabung dengan Badan Energi Atom Internasional dan memungkinkan pemantau internasional untuk memeriksa apa yang mereka kerjakan.

1985
Pyongyang mendaftar untuk perjanjian non-proliferasi nuklir (NPT) setelah Rusia menyediakan  teknologi untuk empat reaktor nuklir  ringan yang dirancang untuk menghasilkan listrik

1986
Reaktor Yongbyon secara resmi beroprasi. Didukung oleh uranium, ia mampu memproduksi senjata dengan menggunakan plutonium atau weapons-grade plutonium.

1993
Pyongyang meninggalkan NPT setelah menolak untuk mengungkapkan rincian  perkembangan nuklir pada IAEA

1994
Korea Utara dan AS menandatangani “Agreed Framework” di mana Pyongyang akan membekukan program reaktor  dengan imbalan bahan bakar dan upaya menuju hubungan politik dan ekonomi normal, serta pembangunan dua reaktor nuklir ringan. Korea Utara juga setuju untuk mematuhi kewajiban IAEA.

1998
Amerika mengklaim Korea Utara sedang mengembangkan senjata nuklir di situs rahasia.

2002
Bertentangan dengan Agreed Framework 1994, Korea Utara ditemukan untuk mengejar teknologi pengayaan uranium dan teknologi pengolahan plutonium. Korea Utara dikatakan memiliki senjata nuklir.

April 2003
Korea Utara menarik diri lagi dari Nuclear Non-Proliferation Treaty.

Agustus 2003
Pembicaraan  enam pihak digelar di Beijing diikuti  China, Korea Utara, Amerika Serikat, Korea Selatan, Rusia dan Jepang. Washington meminta pembongkaran total dan konfirmasi kemampuan nuklir Korea Utara, namun Pyongyang menolak.

Februari 2005
Korea Utara secara terbuka menyatakan memiliki senjata nuklir dan menarik diri dari pembicaraan enam pihak mencari solusi untuk masalah non-proliferasi nuklir.

September 2005
Korea Utara setuju untuk kesepakatan awal di bawah perundingan enam negara yang baru bahwa mereka akan menghancurkan semua senjata nuklir yang ada dan fasilitas produksi nuklir, bergabung kembali NPT dan memungkinkan inspektur IAEA untuk kembali.

Oktober 2006
Korea Utara meledakan perangkat nuklir dengan kekuatan ledakan diperkirakan kurang dari satu kiloton. China yang  telah berusaha untuk meyakinkan rezim  tidak melakukan tes nuklir  mendapat peringatan 20 menit sebelum uji nuklir dan langsung memberikan peringatan darurat ke Washington.

Oktober 2006
Korea Utara meledakan perangkat nuklir kedua dan meluncurkan sejumlah rudal permukaan ke udara jarak pendek. Hasil dari tes itu diperkirakan berkekuatan hampir 5 kiloton.
Februari 2013
Ledakan bawah tanah di di situs uji coba nuklir Punngye-ri Korea Utara terdeteksi, dengan para ahli memperkirakan ukuran ledakan  antara 6 dan 7 kiloton.

April 2015
Gambar satelit menunjukkan reaktor di Yongbyon, situs nuklir utama kemungkinan telah mulai beraktivitas lagi.

Mei 2015
Utara mengklaim memiliki senjata nuklir yang mampu menghantam AS

Desember 2015
Kim Jong-un membuat klaim  negaranya siap untuk meledakkan bom hidrogen yang menjadi  referensi langsung pertama  Korea Utara untuk sebuah “H-bom”. Pada saat itu, klaim tersebut disambut dengan skeptisisme  di luar negeri.

Januari 2016
Korea Utara mengumumkan bahwa telah melakukan tes bom hidrogen dengan  sukses. Pengumuman ini datang tak lama setelah terjadi “gempa bumi” dengan pusat gempa di dekat dengan situs uji coba nuklir Punggye-ri.

September 2016
Korea Utara melakukan uji coba nuklir kelima, yang merupakan uji terbesar dengan memunculkan gempa  5,3 magnitude  di dekat situs nuklir utamanya.


(jtp/indo)
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Menelisik Timeline Program Nuklir Korut Rating: 5 Reviewed By: Infiltrasi