Bahram Qasemi
INDOPOST, TEHRAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran,
Bahram Qasemi mengatakan pada hari Jumat (7/4/2017) bahwa Iran mengecam
keras serangan rudal Amerika Serikat terhadap pangkalan udara Suriah.
Dia
menambahkan bahwa Republik Islam sebagai korban terbesar senjata kimia
dalam sejarah kontemporer, mengecam keras penggunaan senjata kimia –
terlepas dari pelaku dan korban – dan bersamaan dengan itu, Tehran juga
menganggap tindakan sepihak sebagai berbahaya, merusak dan melanggar
prinsip-prinsip hukum internasional.
"Iran
percaya bahwa tindakan sepihak dengan dalih dugaan penggunaan senjata
kimia di Khan Shaykhun, hanya akan memperkuat para teroris dan
memperumit situasi di Suriah dan kawasan," tegas Qasemi.
AS
meluncurkan puluhan rudal jelajah pada Jumat dini hari terhadap
pangkalan militer Suriah dalam merespon dugaan penggunaan senjata kimia
di Khan Shaykhun, Provinsi Idlib.
Dua kapal
perang AS di Laut Mediterania menembakkan 59 rudal Tomahawk ke arah
pangkalan udara al-Shayrat di Provinsi Homs di barat Suriah.
Serangan
itu dianggap sebagai invasi pertama AS terhadap Suriah pada masa Trump.
Serangan rudal itu dilakukan tanpa otorisasi dari Dewan Keamanan PBB dan
Kongres AS.
(rm/indo)