Ignatius Jonan, Menteri ESDM
INDOPOST, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan optimis tahun 2017 atau tahun 2018 Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) akan menerangi ratusan ribu kepala keluarga di Papua.
"Lampu tenaga surya ada 120 ribu KK ditambah dengan 16 ribu KK, dan 85 persennya ada di Papua di bukit-bukit, tahun ini atau tahun depan yang penting sudah ada lampunya nah setelah itu jaringan listriknya dibangun seperti yang kita jelaskan," ujar Jonan dalam diskusi para menteri dan media di Jakarta, Minggu (5/3/2017).
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan LTSHE merupakan terobosan untuk menerangi desa-desa yang masih gelap gulita, yang jumlahnya mencapai lebih dari 2.500 desa di seluruh Indonesia. Paket LTSHE akan dibagikan kepada penerima manfaat yang berada di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir dan pulau terdepan atau jauh dari jangkauan PLN.
Paket program LTSHE antara lain mencakup panel surya kapasitas 20 watt peak, 4 lampu LED, baterai, biaya pemasangan, dan layanan purna jual selama tiga tahun. Prinsip kerja LTSHE adalah energi dari matahari ditangkap oleh panel surya, diubah menjadi energi listrik kemudian disimpan di dalam baterai. Energi listrik di dalam baterai ini yang kemudian digunakan untuk menyalakan lampu.
LTSHE dapat beroperasi maksimum hingga 60 jam. Pembagian LTSHE ini merupakan program lanjutan dari Super Ekstra Hemat Energi (SEHEN) yang pertama kali diinisiasi tahun 2012 lalu.
Tahun ini Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp332,8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Targetnya, sebanyak 95.729 paket LTSHE akan diserahkan kepada 6 provinsi tertimur Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Sedangkan untuk 2018 Kementerian ESDM juga telah mengusulkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk pelaksanaan pembagian LTSHE di 15 provinsi yang akan melistriki total 255.250 rumah tangga.
(ls/indo)