ilustrasi
INDOPOST, ANKARA - Penasihat senior Presiden Turki mengatakan,
Ankara tidak bersedia bekerjasama dengan pemerintah Suriah untuk
menyelesaikan krisis di negara Arab itu.
ISNA (25/2) melaporkan, Ilnur Cevik, Penasihat senior Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki dalam wawancara dengan stasiun televisi Russia Today menuturkan, Ankara tidak berminat untuk bekerja sama dengan Damaskus, namun pada saat yang sama juga tidak bermaksud terjun ke dalam konfrontasi dan berupaya menggulingkan Bashar Al Assad, Presiden Suriah.
Turki sebagai salah satu pendukung teroris bersama Amerika Serikat dan Arab Saudi, yang mengklaim berperang melawan terorisme, sejak 24 Agustus 2016 mengerahkan pasukannya ke Utara Suriah.
Pemerintah Damaskus melayangkan dua surat terpisah untuk Sekjen PBB dan Ketua Dewan Keamanan berisi kecaman atas kehadiran pasukan Turki di Utara Suriah sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan nasional, dan kejahatan perang serta kejahatan anti-kemanusiaan yang dilakukannya di wilayah itu.
(hs/indo)