Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banten
INDOPOST, SERANG – Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banten
meminta kepada umat Islam untuk tidak menanggapi surat dukungan Habib
Rizieq Shihab sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia. GP Ansor juga
meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan penelusuran terkait
beredarnya surat dukungan tersebut. Sebab, dalam sejarah Islam di
Indonesia, tak mengenal adanya imam besar.
“Kami meminta kepada umat Islam untuk tidak menanggapi surat dukungan tersebut dan kepada MUI untuk menelusuri dan melakukan Tabayun terhadap Habib Rizieq sebagai Imam Besar Umat Islam yang telah meresahkan Umat Islam,” kata Ketua GP Ansor Banten, Ahmad Nuri kepada wartawan, Rabu (11/01).
Pihak MUI Banten secara tegas tidak mengakui keberadaan imam besar umat Islam Indonesia yang diberikan kepada Habib Rizieq. MUI Banten berpendapat umat Islam Indonesia hanya mengenal empat imam, yakni Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.
“Pokoknya tidak ada, enggak tahu menahu adanya imam itu (Habib Rizieq). Yang ada imam (besar Islam) hanya Syiah, kalalu disini (Indonesia) enggak ada. Ada juga imam yang empat besar itu,” kata KH. A.M.Romly, Ketua MUI Banten.
Dirinya meminta semua pihak menghargai umat Islam yang terdiri dari berbagai golongan, seperti NU dan Muhammadiyah. Sehingga tak memecah belah persatuan Indonesia.
“Ya umat Islam enggak ada imam-imaman, ada juga imam masjid. Kalau MUI enggak ada (tidak mengakui) imam besar umat Islam, kita kan umat Islam bermacam-macam, punya aliran aliran, punya paham sendiri,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Imam Front Pembela Islam (FPI) Banten, Qurthubi Jaelani, berencana menobatkan Habieb Rizieq Shihab, menjadi imam besar umat Islam Indonesia, bersamaan dengan acara istighosah kubro di pondok pesantren (ponpes) Al-Futuhiyah di Kp Banjar Pahingeun, Desa Banjar Irigasi, Kec. Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (9/1) malam.
“Istighosah kubro dan tabligh akbar sekaligus deklarasi alim ulama, jawara dan tokoh masyarakat Banten mengangkat Al’Allamah Alhabib Muhammad Rizieq Syihab Sebagai imam besar umat Islam RI,” kata Qurthubi Jaelani, kepada wartawan melalui WhatsApp masanger nya, Senin (9/1).
(haryono/indo)
“Kami meminta kepada umat Islam untuk tidak menanggapi surat dukungan tersebut dan kepada MUI untuk menelusuri dan melakukan Tabayun terhadap Habib Rizieq sebagai Imam Besar Umat Islam yang telah meresahkan Umat Islam,” kata Ketua GP Ansor Banten, Ahmad Nuri kepada wartawan, Rabu (11/01).
Pihak MUI Banten secara tegas tidak mengakui keberadaan imam besar umat Islam Indonesia yang diberikan kepada Habib Rizieq. MUI Banten berpendapat umat Islam Indonesia hanya mengenal empat imam, yakni Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.
“Pokoknya tidak ada, enggak tahu menahu adanya imam itu (Habib Rizieq). Yang ada imam (besar Islam) hanya Syiah, kalalu disini (Indonesia) enggak ada. Ada juga imam yang empat besar itu,” kata KH. A.M.Romly, Ketua MUI Banten.
Dirinya meminta semua pihak menghargai umat Islam yang terdiri dari berbagai golongan, seperti NU dan Muhammadiyah. Sehingga tak memecah belah persatuan Indonesia.
“Ya umat Islam enggak ada imam-imaman, ada juga imam masjid. Kalau MUI enggak ada (tidak mengakui) imam besar umat Islam, kita kan umat Islam bermacam-macam, punya aliran aliran, punya paham sendiri,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Imam Front Pembela Islam (FPI) Banten, Qurthubi Jaelani, berencana menobatkan Habieb Rizieq Shihab, menjadi imam besar umat Islam Indonesia, bersamaan dengan acara istighosah kubro di pondok pesantren (ponpes) Al-Futuhiyah di Kp Banjar Pahingeun, Desa Banjar Irigasi, Kec. Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (9/1) malam.
“Istighosah kubro dan tabligh akbar sekaligus deklarasi alim ulama, jawara dan tokoh masyarakat Banten mengangkat Al’Allamah Alhabib Muhammad Rizieq Syihab Sebagai imam besar umat Islam RI,” kata Qurthubi Jaelani, kepada wartawan melalui WhatsApp masanger nya, Senin (9/1).
(haryono/indo)