Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel)
Hwang Kyo-ahn
INDOPOST, SEOUL - Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Hwang Kyo-ahn mengatakan pemerintah Korsel akan berusaha untuk mencegah terjadinya kekosongan pemerintahan. Hal itu diungkapkannya setelah Parlemen Korsel memakzulkan Presiden Park Geun-hye.
"Setelah Majelis Nasional mendukung rencana pemakzulan kemarin, pemerintah melaksanakan semua langkah yang diperlukan guna mencegah kekosongan pemerintah dan mengurangi kecemasan masyarakat," katanya dalam pertemuan darurat para menteri Kabinet seperti dikutip dari laman Sputniknews, Sabtu (10/12/2016).
Kyo-ahn juga mengatakan bahwa keamanan nasional adalah prioritas utama dan militer Korsel diminta tetap waspada tinggi, terutama dari potensi serangan rival utama, Korea Utara (Korut). Ia pun menyerukan militer negara itu untuk mengintensifkan pengawasan terhadap Korut di tengah provokasi potensial setelah pemakzulan presiden.
Parlemen Korsel sepakat untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye pada Jumat kemarin menyusul skandal di sekitar Geun-hye, yang memungkinkan teman dekatnya Choi Soon-sil menyunting pidato-pidatonya. Soon-sil juga diduga melakakun pemerasan terhadap sejumlah perusahaan besar Korsel untuk yayasan non komersilnya.
Hwang terpilih sebagai presiden sementara sampai Mahkamah Konstitusi negara itu menyetujui atau menolak pemakzulan terhadap Park Geun-hye.
(ian/indo)