Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memberikan keterangan pers terkait survei Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, Selasa (20/12)
INDOPOST, JAKARTA – Calon Gubernur nomer urut 3, Anies Baswedan merasa heran dengan seringnya lembaga survey merilis elektabilitas cagub-cawagub DKI. Anies mengatakan, warga sudah sepatutnya bertanya biaya survey dan jumlah responden adalah hal yang tidak murah.
Anies mengaku paham dengan cara mengadakan survei karena pernah menjadi senior researcher di LSI. Menurutnya, butuh duit banyak untuk mengadakan survei, apalagi jika rutin. Pada tahun 2006-2007 Anies banyak mengerjakan survey, seperti yang dikatakannya bahwa biaya survey sangat mahal.
“Maka perlu dipertanyakan kalau ada yang menyelenggarakan survey terus menerus, masyarakat harus lebih kritis dalam menyikapi hal tersebut, ”ujar Anies pada saat dirinya blusukan di Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (20/12/2016).
Lebih lanjut Anies mengatakan, agar masyarakat tidak langsung menerima hasil survey tersebut dengan bulat. Survey boleh-boleh saja namun saya ajak masyarakat untuk membandingkan calon gubernur dan wakilnya namun tidak terbawa dalam opini apapun.
Sumber Dana Survei LSI
Seperti diketahui, sebelumnya Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi pasangan calon nomor urut 1 dalam Pilkada DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni akan lolos putaran kedua. Salah satu alasannya karena sebagian besar warga Jakarta belum terima jika dipimpin oleh tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Menanggapi tudingan Anies, Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, penelitian ini menggunakan dana internal LSI, tanpa pesanan. Ia pun menepis dugaan bahwa survei didanai salah satu pasangan calon.
"Sumber dana dari internal. Ya tidak dipungkiri ada memang yang meragukan karena hanya ada 440 responden. Tapi kita sudah buktikan sejak dulu track record hasil survei kita tidak jauh dari hasil yang ada nanti," kata Ardian Sopa saat merilis survei 'Putaran Kedua Siapa yang Diuntungkan?' di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2016).
"Ada dana kita. Yang jelas kita tidak terafiliasi dengan pasangan calon manapun," tegas Ardian.
(prj/indo)