Donald Trump
INDOPOST, WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintah AS saat ini untuk memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terbaru. Resolusi itu menuntut Israel untuk segera dan sepenuhnya menghentikan semua kegiatan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem timur.
Trump mengatakan, resolusi itu bisa menghambat upaya damai antara Israel dan Palestina. Sebab, lanjut Trump, dengan adanya resolusi akan menempatkan Israel dalam posisi negosiasi yang sangat lemah dan sangat tidak adil untuk semua orang Israel.
"Perdamaian antara Israel dan Palestina hanya akan datang melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak, dan tidak melalui pengenaan persyaratan oleh PBB," kata Trump, seperti dilansir Reuters pada Kamis (22/12).
Sebelumnya, dalam sebuah postingan di Twitter, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengeluarkan desakan yang sama. Alasan yang dikeluarkan Netanyahu juga mirip dengan yang disampaikan oleh Trump.
Gedung Putih sendiri menolak berkomentar mengenai hal ini. Beberapa diplomat DK PBB berharap Presiden Barack Obama, yang telah memiliki hubungan bergolak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memungkinkan tindakan Dewan Keamanan dengan mengambil sikap abstain pada pemungutan suara.
DK PBB rencananya akan melakukan voting resolusi yang diajukan oleh Mesir itu pada hari ini. "Mesir telah mengedarkan draft resolusi pada Rabu malam dan 15 anggota DK PBB yang akan melakukan voting pada Kamis," kata para diplomat.
(esn/indo)