Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengaku pihaknya tidak setuju
dengan inisiatif Prancis untuk menggelar pertemuan negara-negara
pendukung oposisi Suriah. Foto/Reuters
INDOPOST, MOSKOW - Rusia mengaku tidak setuju dengan inisiatif Prancis untuk menggelar pertemuan negara-negara pendukung oposisi Suriah. Moskow menyebut pertemuan ini menghalangi pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menetapkan untuk mengadakan dialog soal Suriah secara luas dengan partisipasi dari semua pihak.
"Mengadakan konferensi seperti itu akan mencegah pencapaian tujuan dasar, yaitu untuk dialog Suriah-Suriah yang luas dengan partisipasi dari Pemerintah dan semua kelompok oposisi," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Kami siap untuk mendukung setiap inisiatif yang bertujuan mencapai kesepakatan yang akan diterima oleh semua pihak," sambungnya, seperti dilansir SANA pada Kamis (24/11).
Lavrov menyatakan, negara-negara Barat yang mendukung kelompok oposisi dengan segala cara dan mengarahkan tuduhan palsu kepada Pemerintah Suriah tanpa tergantung pada informasi atau bukti, bukan hanya akan menghambat pelaksanaan resolusi DK PBB, tapi juga resolusi Suriah Suport Group.
Dia menyerukan Prancis untuk bekerja sesuai resolusi yang telah disepakati oleh masyarakat internasional untuk menyelesaikan krisis di Suriah dan untuk menjauh dari sarana, perang komprehensif terhadap Pemerintah Suriah atau upaya untuk mengisolasi pemerintah Suriah.
"Kami mengingatkan ini tidak dalam kepentingan Perancis untuk menghadapi semua tantangan tersebut," tukasnya.
(esn/indo)
