ilustrasi
INDOPOST, KUTA – Usai mendapat laporan adanya kasus rudapaksa, anggota Reskrim Polsek Kuta langsung meringkus Agustinus Panda Bandjal (22). Agustinus dijebloskan ke tahanan, sehari setelah ia menyetubuhi SRST (20) secara paksa di tempat Laundry di Jalan LBC Sunset Road Kuta Badung Bali.
Kapolsek Kuta Kompol Wayan Sumara, mengatakan, kejadian ini terjadi pada 18 November 2016 sekira pukul 21.00 Wita. Saat itu, korban bersama temannya menuju tempat Laundry di Jalan LBC Sunset Road Kuta Badung Bali. Setelah sampai disana, teman korban ke kamar mandi. Sementara korban usai mencuci bermaksud pergi dari situ untuk mencuci di tempat laundry yang satunya lagi.
Sayangnya, saat tepat di depan pintu gerbang, korban tiba-tiba ditarik oleh pelaku.
Tak sanggup melawan, korban pun pasrah digiring ke tempat sepi. Korban kemudian dipaksa melepas celana dalamnya hingga batas lutut. Pelaku lantas dengan bringas melahap kehormatan korban.
“Meskipun sempat melawan akhirnya korban tidak berdaya,” kata Kapolsek Sumara.
Saat ditindih, korban sempat berteriak minta tolong. Namun upayanya itu sia-sia. Beberapa jam kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta. Tak butuh waktu lama, tim Unit Reskrim Polsek Kuta akhirnya berhasil menciduk Agustinus di kamar kos kakak sepupunya di kawasan Pemogan.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa celana dalam berwarna pink, sebuah keset berwarna hitam, baju berwarna putih serta celana jeans berwarna hitam.
Saat ditanya alasan pelaku nekat memperkosa korban, Sumara menjelaskan bahwa karena ada kesempatan. “Tempatnya memang sepi dan gelap, sehingga ada peluang untuk melakukan itu,” tegasnya.
Sumara menjelaskan, pelaku dan korban sudah berteman sejak lama dan bisa dibilang masih saudara, karena sama-sama berasal dari Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kini Agustinus terancam dipenjara selama 12 tahun sesuai pasal 285 KUHP tentang tindak pidana pemerkosaan. “Dari pengakuannya, pelaku mengaku menyesali perbuatannya dan motifnya karena didukung suasana yang sepi pada waktu kejadian,” tutup Sumara.
(btn/indo)
