Ribuan umat Muslim long march menuju arah gedung Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dari patung kuda di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat
(4/11).
INDOPOST, JAKARTA - Jelang pelaksanaan aksi demonstrasi pada 25 November 2016 nanti DPR RI memperketat penjagaan. Selain menempatkan aparatur keamanan baik dari Polri ataupun TNI, pihak kesekretariatan jenderal juga melakukan pengamanan dengan memperketat setiap orang yang akan masuk ke gedung dewan tersebut.
Hal itu terlihat dari sejumlah pemberitahuan yang diumumkan pihak kesejenan MPR/DPR/DPD RI diwajibkan memeriksa setiap tanda pengenal bagi yang akan masuk ke kawasan parlemen.
Sekretaris Jenderal DPR Winantuniangtyastiti mengatakan selebaran yang ditempel di dinding gedung ditujukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan terkait aksi pada tanggal 25 November.
Selebaran ini, katanya, juga sudah dikoordinasikan dengan PAM Obvit dan Pamdal di DPR.
“Kan ada demo besok. Kita kan nggak tahu besok seperti apa, jumlahnya seperti apa. Ya karena PAM Obvit di depan itu tanggungjawabnya di DPR, mungkin terkait dengan itu jadi itu diantisipasi, kata Winantuniangtyastiti, saat dikonfirmasi, Kamis (24/11).
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, hingga hari ini sekitar 1288 pasukan gabungan dari Polri dan TNI telah bersiap melakukan pengamanan. Data tersebut diperoleh dari pos pengamanan Gedung DPR dan MPR.
Pasukan gabungan tersebut terdiri dari Satuan Brimob Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Marinir (TNI AL), dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud TNI AD).
Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat menyebutkan akan ada aksi demonstrasi di hari Jumat (25/11). Jenderal Tito mengatakan, aksi tersebut dikhawatirkan akan ditunggangi oleh kelompok tertentu untuk menguasai DPR.
(NovrizaL/indo)