Kelompok Cipayung Plus Gelar Seminar Peringati Hari Sumpah pemuda
INDOPOST, JAKARTA - Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ke 88, organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung plus yakni PB HMI, PB PMII, PRESIDIUM GMNI, PP PMKRI, PP GMKI, PP KAMMI,PP IMM, Presidium KMHDI, PP HIKMAHBUDHI dan Eksekutif Nasional LMND menggelar Seminar Nasional dengan Tema Merajut Kebhinekaan, momentum ini digunakan untuk memperingati semangat 88 tahun silam, Indonesia dibangun dalam balutan keanekaragaman yang menjadi kekuatan bangsa ini oleh karenanya perbedaan hendaknya menjadi kekuatan yang mempersatukan bukan untuk mencerai beraikan.
Ketua PP GMKI Angelius Wake Kako, dalam kesempatan itu menyampaikan "Jangan lagi kita bersaing di antara kita sendiri, tapi kita harus bersaing di luar, kita punya kekuatan, biar Kebhinekaan dapat menjadi semangat kita bersama", pembangunan bangsa kedepan harus memiliki komitmen yang jelas diantara pemuda-pemuda bangsa ini," ujar pria yang disapa Angelo tersebut.
Sementara itu, dikesempatan yang sama, Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir menyampaikan penegasan menjaga kebhinekaan. "Mari kita berkomitmen menjaga Kebhinekaan kita dalam aksi nyata, supaya Pemerintah dan masyarakat bisa menjaga Tanah Air, Bangsa dan Bahasa ini menjadi Nilai-Nilai Luhur yang tidak boleh tergantikan dalam kehidupan Bernegara," ungkapnya tegas.
Senada dua lainnya, Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik juga menyampaikan bahwa semangat pemuda pada 88 tahun silam merupakan bentuk penyadaran bahwa harus adanya persatuan diantara seluruh anak bangsa agar semakin kuat. "Negara kita telah memiliki riwayat panjang yang tidak bisa kita lupakan begitu saja, negara ini berdiri diatas perbedaan dan perbedaan itu yang menjadi kekuatan kita, negara kita juga memiliki ideologi Pancasila yang merupakan dasar negara ini yang dapat mempersatukan seluruh kelompok di bumi pertiwi ini," tandasnya.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Sekretaris Jenderal Presidium KMHDI bahwa pemuda harus mampu merawat kebhinekaan. "Pemuda harus mampu merawat kebhinekaan karena kebhinekaan merupakan kekuatan kita, pemuda memang harus nakal namun nakal dalam menghadapi musuh-musuh negara ini yakni sistem yang menjajah " ungkapnya.
Demikian pula pendapat senada disampaikan oleh Pengurus Pusat PB PMII. "Kebhinekaan adalah Keniscayaan, dan kewajiban kita menjaga, ke depan kita memastikan tidak ada klaim-klaim atas nama kelompok-kelompok tertentu".
Dikesempatan yang sama Ketua Umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman menyampaikan "kata Tanah Air berasal dari Indonesia, kita harus bangga, dari Sumpah Pemuda lahir kesatuan Tanah Air, Bangsa dan Bahasa, tapi menjadi pekerjaan kita semua, masih banyak hal yang belum menjadi Kesatuan, seperti Ekonomi, kita berharap Sabang sampai Merauke memiliki Kesatuan Ekonomi, kesamaan keadaan Ekonomi," tandas Nur Rahman.
Sementara itu, Ketua Umum PP IMM Taufan Putra Revolusi mengatakan, "kita harus memiliki dan merawat kesamaan persepsi dalam konteks kekinian, untuk komitmen Perjuangan kita hari ini dan di masa yang akan datang seperti dulu kita memiliki persamaan nasib, sama-sama dijajah,' kata dia.
Perjuangan sejarah bangsa ini memang telah banyak mengorbankan jiwa dan raga olehnya itu semangat kebersamaan harus dipupuk untuk dapat menangkal semua isu-isu perpecahan di Indonesia ini. Terkait itu, Ketua Umum LMND Vivin mengungkapkan bahwa "kita harus punya frame bersama untuk satu langkah perjuangan, agar kita tidak terpecah-pecah," imbuh Vivin.
(awak/indo)
