Pandangan komunitas Cina terhadap Mao Zedong sekarang terpolarisasi antara yang memuja dan mengutuk.
INDOPOST, AUSTRALIA- Dua kota besar di Australia,
Melbourne dan Sydney, memutuskan untuk membatalkan konser memperingati
40 tahun wafatnya pemimpin Cina, Mao Zedong.
Pembatalan dilakukan setelah terjadi kontroversi terhadap rencana tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya ancaman gangguan keamanan.
Pihak Dewan Kota Sydney melalui juru bicara mengatakan bahwa sesudah konsultasi dengan polisi, mereka ‘khawatir terhadap potensi gangguan sipil’ yang bisa terjadi jika acara tersebut dilaksanakan.
Konser bertajuk ‘Kejayaan dan Impian’ itu sekiranya akan diadakan di balai kota Melbourne dan Sydney pada bulan September.
Sementara juru bicara Dewan Kota Melbourne menyebutkan pembatalan di kota itu justru dilakukan oleh penyelenggara sendiri.
Penyelenggara konser beranggapan acara perlu diadakan karena Mao dianggap sebagai tokoh yang mampu mempersatukan bangsa yang terpecah.
Namun mereka dikritik karena dianggap tidak sensitif terhadap orang-orang yang menjadi korban persekusi politik Mao dan kelaparan yang terjadi pada masa pemerintahannya.
Lebih dari satu juta orang Australia memiliki latar belakang warisan budaya Cina, tetapi komunitas Cina di sana memiliki pandangan yang berbeda mengenai politik Cina saat ini.
Mao yang meninggal tahun 1976 tetap merupakan tokoh pemimpin Revolusi Cina yang membuat warga Cina kini memiliki pendapat berbeda secara tajam.
(bbc/indo)
Pembatalan dilakukan setelah terjadi kontroversi terhadap rencana tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya ancaman gangguan keamanan.
Pihak Dewan Kota Sydney melalui juru bicara mengatakan bahwa sesudah konsultasi dengan polisi, mereka ‘khawatir terhadap potensi gangguan sipil’ yang bisa terjadi jika acara tersebut dilaksanakan.
Konser bertajuk ‘Kejayaan dan Impian’ itu sekiranya akan diadakan di balai kota Melbourne dan Sydney pada bulan September.
Sementara juru bicara Dewan Kota Melbourne menyebutkan pembatalan di kota itu justru dilakukan oleh penyelenggara sendiri.
Penyelenggara konser beranggapan acara perlu diadakan karena Mao dianggap sebagai tokoh yang mampu mempersatukan bangsa yang terpecah.
Namun mereka dikritik karena dianggap tidak sensitif terhadap orang-orang yang menjadi korban persekusi politik Mao dan kelaparan yang terjadi pada masa pemerintahannya.
Lebih dari satu juta orang Australia memiliki latar belakang warisan budaya Cina, tetapi komunitas Cina di sana memiliki pandangan yang berbeda mengenai politik Cina saat ini.
Mao yang meninggal tahun 1976 tetap merupakan tokoh pemimpin Revolusi Cina yang membuat warga Cina kini memiliki pendapat berbeda secara tajam.
(bbc/indo)